Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indocement Belanja Modal Rp 3,1 Triliun

Kompas.com - 14/03/2013, 03:26 WIB

Jakarta, Kompas - Produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau INTP menganggarkan belanja modal senilai 260 juta-320 juta dollar AS atau setara Rp 2,52 triliun- Rp 3,1 triliun pada 2013. Ekspansi usaha lewat pendirian pabrik baru menjadi opsi utama penggunaan dana itu.

”Dana belanja modal kami akan didapatkan dari kas internal sekitar Rp 10,5 triliun,” kata Direktur Keuangan INTP Tju Lie Sukanto di Jakarta, Rabu (13/3).

Indocement saat ini masih membangun pabrik penggilingan semen baru berkapasitas 1,9 juta ton per tahun di Citeureup, Jawa Barat. Di daerah yang sama, perseroan akan segera membangun pabrik semen berkapasitas 4,4 juta ton per tahun.

”Nilai proyek brownfield perseroan Rp 5,5 triliun-Rp 6,5 triliun. Dana proyek brownfield itu berasal dari kas internal,” kata Tju Lie. Ia menyebut studi akhir untuk membangun dua pabrik semen baru dengan kapasitas produksi masing-masing paling sedikit 2,5 juta ton per tahun tengah dilakukan.

Rekor penjualan

Sepanjang tahun 2012, INTP membukukan volume penjualan domestik tertinggi dalam sejarah perseroan, yakni 17,9 juta ton, atau tumbuh sekitar 16,1 persen dari pencapaian tahun sebelumnya sebanyak 15,4 juta ton. Ini terjadi saat volume ekspor turun dari 600.000 ton menjadi 100.000 ton tahun lalu.

Hal ini menjadi penunjang kenaikan laba bersih INTP. Laba komprehensif tahun berjalan INTP yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 32,34 persen menjadi Rp 4,76 triliun tahun 2012 dari tahun sebelumnya Rp 3,59 triliun. Pendapatan bersih INTP naik 24,49 persen menjadi Rp 17,29 triliun tahun 2012 dari tahun sebelumnya senilai Rp 13,88 triliun.

Tju Lie mengungkapkan, angka penjualan itu mencapai lebih dari 90 persen total produksi INTP 18,6 juta ton tahun lalu. Hal itu juga sangat disyukuri mengingat pada periode sama pertumbuhan penjualan semen nasional lebih lambat, tumbuh 14,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

”Pangsa pasar kami naik lebih tinggi sekitar 32 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya 31,5 persen,” kata Tju Lie. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com