Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Indonesia Makin Sering Melancong Tahun Ini

Kompas.com - 15/03/2013, 18:03 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – TripAdvisor, situs perjalanan mengumumkan hasil dari survei akomodasi dan wisatawan terbesar di dunia yaitu “TripBarometer by TripAdvisor”. Penelitian ini diselenggarakan atas nama TripAdvisor oleh firma riset independen StrategyOne (satu divisi dari Edelman Berland).

Penelitian dilakukan dua kali dalam setahun. Hasil penelitian melaporkan tren teratas industri perjalanan dan perhotelan, menurut lebih dari 35.000 wisatawan dan akomodasi di seluruh dunia.

Hasil-hasil dari TripBarometer menyoroti tren di tingkat negara, wilayah, dan dunia dalam sektor wisata. Serta mengungkapkan pandangan-pandangan ke dalam prospek ekonomi, perencanaan perjalanan, metode pemesanan dan pengharapan dari wisatawan.

Laporan ini berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, menunjukkan bahwa akomodasi di Asia adalah salah satu yang paling optimis mengenai prospek bisnis mereka di tahun 2013. Sementara wisatawan Indonesia adalah yang paling mungkin untuk menaikkan anggaran perjalanannya tahun ini.

Sekitar 90 persen wisatawan Indonesia yang mengikuti survei mengindikasikan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan belanja wisata mereka tahun ini, yang berada di atas rata-rata wilayah Asia, yaitu 49 persen.

Akomodasi di Asia memandang tahun lalu dengan puas. Sebesar 79 persen dari lebih 1.600 akomodasi di wilayah tersebut yang disurvei dalam TripBarometer melaporkan bahwa tahun 2012 adalah tahun yang sukses dari segi ekonomi bagi mereka.

Bahkan, 24 persen dari pemilik akomodasi di wilayah tersebut menggambarkan tahun 2012 sebagai tahun yang sangat menguntungkan. Melihat temuan tersebut, Asia berada di posisi yang kuat dibandingkan wilayah lain.

Pemilik akomodasi di Asia termasuk yang paling mengharapkan kenaikan harga. Dengan 72 persen responden menyatakan bahwa mereka optimis terhadap probabilitas tahun ini, yang sedikit di atas rata-rata global sebesar 68 persen.

Melihat tren perekrutan dalam industri akomodasi di dunia, 19 persen dari responden berencana untuk menambah lowongan kerja baru tahun 2013. Menurut TripBarometer, akomodasi di Asia hampir tiga kali lipat mungkin menambah pekerjaan baru tahun 2013, dibandingkan akomodasi Eropa atau sekitar 12 persen.

Akomodasi di Asia adalah salah satu responden yang memiliki kemungkinan paling besar untuk meningkatkan tarif kamar tahun 2013, dengan 42 persen dari penyedia berencana untuk menaikkan harga tahun ini.

Wisatawan dari Afrika menunjukkan kenaikan terbesar dalam rencana belanja perjalanan mereka untuk tahun 2013, dengan 76 persen menyatakan bahwa anggaran wisata mereka akan naik tahun ini.

Wisatawan dari Timur Tengah sekitar 75 persen dan Amerika Selatan yaitu sektiar 58 persen juga berencana untuk membelanjakan lebih banyak untuk wisata tahun 2013. Di dunia, 50 persen dari wisatawan berharap belanja wisata mereka akan meningkat tahun ini.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com