Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: 21 Importir Lakukan Kartel Bawang

Kompas.com - 18/03/2013, 18:05 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menduga kenaikan harga bawang merah dan bawang putih yang terjadi selama ini disebabkan adanya permainan kartel dari 21 perusahaan importir. Perusahaan tersebut mengendalikan lebih dari 50 persen pangsa pasar bawang di Tanah Air.

Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, praktik kartel dari 21 importir tersebut harus ditangani secara cepat dan tepat oleh pemerintah. Hal ini untuk mencegah agar masyarakat tidak dirugikan.

"Pemerintah harus segera melakukan perombakan tata niaga bawang demi kepentingan masyarakat banyak, agar 21 perusahaan yang mengartel bawang tersebut tidak semakin merajalela di kemudian hari," kata Suryo dalam siaran pers di Jakarta, Senin (18/3/2013).

Ada tiga usulan Kadin untuk mengatasi krisis bawang tersebut. Langkah pertama adalah meminta Perum Bulog segera mengambil alih tata niaga bawang yang tentunya harus dibarengi juga dengan peningkatan pengawasan terhadap Perum Bulog. Langkah kedua yang perlu dilakukan pemerintah adalah mempermudah kucuran kredit atau pinjaman kepada para petani bawang. Hal ini agar para petani bawang tidak terjerat oleh tengkulak dan permainan 21 perusahaan kartel bawang tersebut.

Langkah ketiga adalah segera mengeluarkan kebijakan impor bawang yang tertata dan disalurkan oleh Perum Bulog. Ini dilakukan untuk menetralisir harga di pasar yang saat ini dikendalikan oleh 21 kartel bawang tersebut.

"Melalui tiga langkah ini, praktik para kartel yang mengendalikan pasar bawang dapat diredam, yaitu dengan menciptakan keseimbangan di pasar, baik dari segi produksi (melalui kemudahan kredit bagi petani bawang), distribusi (melalui pengambilalihan tata niaga bawang oleh Perum Bulog) hingga penyeimbangan peredaran bawang di pasaran," kata Suryo.

Di sisi lain, Suryo menilai bahwa kebijakan impor ini bukan berarti membuka seluas-luasnya pintu impor bawang sehingga dapat mematikan para petani bawang. Kebijakan impor dilakukan bila diperlukan, seperti dalam situasi sekarang ini, yaitu ketika pasar bawang tengah dikendalikan oleh para kartel yang menahan peredaran bawang.

"Dengan adanya kebijakan impor yang tertata, tentunya upaya para kartel bawang menghilangkan bawang dari pasaran dapat dicegah dan harga tidak bergejolak," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com