Standard & Poor's Peringatkan Situasi Eropa

JAKARTA, KOMPAS.com — Situasi perekonomian di Eropa kembali menjadi perhatian.

Lembaga pemeringkat Standard and Poor's melihat adanya risiko tinggi bahwa Spanyol, Italia, Portugal, dan Perancis tidak mampu menerapkan reformasi yang dibutuhkan seiring tingkat pengangguran menjadi susah turun karena adanya pengetatan.

Menurut Kepala S&P's Jerman, Torsten Hinrichs, sebagaimana dikutip tim riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Selasa (19/3/2013), tingginya pengangguran di Spanyol, Italia, dan Perancis dapat menjadi ledakan sosial.

Ia menyerukan perlunya konsensus sosial untuk kebijakan pengetatan. Hinrichs mengatakan rakyat Spanyol dan Portugal sudah terbukti dapat menerima kebijakan pengetatan, tetapi hal ini tidak dapat berlangsung selamanya.

Bursa saham Eropa dan Amerika Serikat semalam ditutup di area negatif di tengah kecemasan mengenai berita rencana pemberian dana talangan di Siprus, dan kecemasan negara besar lainnya di zona euro seperti Spanyol dan Italia akan menyusul.

Menurunnya tingkat kepercayaan dalam jangka pendek menimbulkan kecemasan. Bursa Wall Street melemah semalam waktu Indonesia karena hal itu.

Indeks Dow Jones industrial average turun 0,43 persen ke level 14.452; Indeks S&P 500 melemah 0,55 persen ke level 1.552; dan Indeks Komposit Nasdaq turun 0,35 persen ke level 3.237.