Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Dituntut Serikat Pekerja BUMN

Kompas.com - 20/03/2013, 11:02 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menuntut Menteri BUMN Dahlan Iskan terkait penyelesaian pelanggaran ketenagakerjaan yang terjadi di berbagai perusahaan BUMN. Selama ini ada dugaan pelanggaran terkait ketenagakerjaan di perusahaan BUMN.

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Maruli Tua Raja Gukguk mengatakan, beragam pelanggaran ketenagakerjaan masih sangat massif di BUMN. Sebagian besar diantaranya sudah berdimensi pidana dan bahkan menyentuh hak-hak dasar (asasi) pekerja.

"Banyak fakta ditemukan seperti yang terjadi di perusahaan-perusahaan BUMN seperti PT Pertamina, PT Askes, PT Telkom, PT Asdp, PT PLN, PT Merpati Nusantara Airlines hingga Perum Peruri dan PT Dirgantara Indonesia," kata Maruli di Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Atas dasar tersebut maka Gerakan Buruh atau Pekerja BUMN (Geser) BUMN melakukan pertemuan terkait hal ini. Geser BUMN diinisiasi oleh tujuh serikat pekerja dan kemudian meluas hingga 24 serikat pekerja yang semuanya tergabung dalam satu konfederasi dan lima federasi yaitu KASBI, OPSI, BUMN BERSATU, BUMN STRATEGIS, SPSI LEM DAN FSPMI.

Mereka akan mendatangi dan mendesak Komisi IX untuk menjemput paksa Menteri BUMN Dahlan Iskan agar segera menyelesaikan pelanggaran ketenagakerjaan yang terjadi di berbagai perusahaan BUMN.

"Jenis pelanggaran tersebut diantaranya pelanggaran outsourcing, pemenuhan hak-hak normatif pekerja (upah dibawah UMP, pensiunan, jamsostek, cuti tidak diberikan), serta mencegah pemberangusan serikat (union busting)," tambahnya.

Saat ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan justru pergi ke Lampung dalam rangka menghadiri rapat koordinasi Menteri Perekonomian soal jalan tol Trans Sumatera di Hotel Novotel Lampung. Dahlan dijadwalkan akan kembali ke Jakarta malam nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com