Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzan, Sukses di Bisnis Lele Sangkuriang

Kompas.com - 20/03/2013, 11:34 WIB

Dia juga terus berusaha menjaga kualitas produksi lele. Alhasil, nama Sylva Farm Bangun Bangsa kian dikenal sebagai pembudidaya lele sangkuriang.
Fauzan juga berupaya meningkatkan pelayanannya kepada pembeli. Dia juga  tidak pelit dan bersedia berbagi ilmu mengenai cara  budidaya lele pada setiap pembeli. “Saya berpikir, setiap orang yang beli benih lele dari saya, harus bisa membudidayakannya sampai panen,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, cara pemasaran juga dibuat lebih rapih. Fauzan menjual benih lewat internet dan pameran-pameran wirausaha. Dia pun mengaku, tampil di media massa menjadi salah satu cara pemasaran yang ampuh untuk menggenjot penjualan.

Namun, perjalanan mengembangkan bisnis bukan tanpa kendala. Kendala terbesar yang pernah dialami Fauzan adalah kekurangan lahan kolam. Maklum saja, lahan kosong di Jakarta sudah sangat jarang. Maka Fauzan akan mengembangkan usahanya di Bogor. Meski cukup jauh dari kediamannya, Fauzan melihat potensi daerah ini cukup besar.

Kesulitan lainnya yang kerap dialami adalah kondisi cuaca. Pria 26 tahun ini bilang, perubahan suhu atau cuaca yang kerap tak menentu sering merepotkan. Misalnya, saat musim hujan, air hujan membawa kandungan asam. Ketika air hujan dengan derajat keasaman cukup tinggi itu jatuh ke kolam lele,  tingkat keasaman alias pH air pun akan berubah.

"Standar keasaman pH air untuk kolam lele itu harus 6 - 8, tapi saat hujan turun, pH-nya bisa turun ke level 5. Ini bisa mengakibatkan kematian pada lele,” bebernya.

Kendala lainnya, yaitu karakter pembudidaya. Menurut Fauzan, tidak semua petani punya perhatian khusus pada lele yang dipeliharanya. "Ini tantangan bagi saya, mengubah petani menjadi pebudidaya yang memiliki rasa kasih sayang terhadap lele sebagai makhluk hidup," ucapnya.

Menjadi pebudidaya lele sejak tahun 2009, Fauzan Hangriawan kini telah sukses meraup omzet hingga ratusan juta rupiah. Lewat pola kemitraan, usahanya telah membawa dampak sosial yang positif bagi lingkungan sekitarnya.

Fauzan mengaku, kini banyak tetangga yang menjadi mitra binaannya, dan hidup lebih sejahtera. Bahkan, selain petani binaan di Jakarta, Fauzan juga telah merambah di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Fauzan menjelaskan, sebelum menjadi petani lele, mitra binaan Fauzan, para petani tersebut dulunya bertanam tanaman palawija. “Saya senang bisa berbagi pada mereka,” tuturnya.

Hingga saat ini, Fauzan rajin melakukan pendampingan usaha kepada para petani binaannya itu. Belakangan ini, ia menyosialisasikan penggunaan teknologi bioflok yang selama ini lebih populer untuk budidaya udang.

Namun, ia sedang mencoba menerapkan bioflok untuk budidaya  lele. “Kalau berhasil, bioflok bisa meningkatkan produksi lele hingga empat kali lipat,” katanya.

Ke depan, ia merencanakan produksi lelenya, termasuk milik mitra binaan bisa mencapai lima hingga 10 ton per hari. Bila produksi lele sudah berhasil digenjot dalam jumlah itu, Fauzan  berniat ekspansi dengan merambah usaha olahan lele.

Salah satu komoditas olahan lele yang kini diliriknya adalah sarden lele. Ia tertarik lantaran produk olahan lele ini belum pernah ada di pasaran. Sementara permintaannya sudah ada. “Kami sudah punya peminat di Taiwan,” ucapnya.

Ia berambisi, rencana ini bisa terealisasi dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang. Untuk mendukung rencana ekspansinya itu, Fauzan pun gencar menggandeng petani sebagai mitra binaan. "Saya mau fokuskan produksi di Bogor, sementara Jakarta pemasaran,” ujarnya.

Wajar kalau Fauzan menargetkan banyak hal ke depan. Soalnya, kinerja usaha nya terbilang cukup maju. Ketekunannya berbuah.  Terbukti, ia pernah menyabet beberapa penghargaan. Dari Bank Mandiri.  Ia keluar sebagai juara pertama Wirausaha Muda Mandiri  2010.

Setahun kemudian,  ia juga mendapat penghargaan Wirausaha Sukses dari Kementerian Koperasi dan UKM.  (Marantina/Kontan)   

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com