Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Tangguh Kirim Kargo Kedua LNG ke PIM

Kompas.com - 27/03/2013, 15:10 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merealisasikan pasokan gas untuk pabrik pupuk di Indonesia pada 2013. Hal ini ditandai kesepakatan pengiriman kargo kedua pada April dari kilang gas alam cair (LNG) Tangguh, Papua Barat, ke PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh, melalui mekanisme substitusi.

"Kami akan terus melanjutkan realisasi pasokan gas untuk pabrik pupuk di Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Untuk itu, pada 26 Maret telah dilakukan penandatanganan perjanjian penjualan lima dari enam kargo LNG Tangguh kepada PIM untuk tahun 2013," kata Deputi Pengendalian Komersial SKK Migas Widhyawan Prawiraatmadja, Rabu (27/3/2013) di Jakarta.

Pada 25 Februari 2013, penandatanganan perjanjian penjualan satu dari enam kargo LNG Tangguh kepada PIM untuk tahun 2013 telah dilaksanakan. Pengiriman selanjutnya akan dilakukan hingga mencapai enam kargo LNG untuk memenuhi kebutuhan satu pabrik pupuk PT PIM.

Dengan tuntasnya penandatangan perjanjian jual beli yang ditandatangani SKK Migas, PT. Pertamina (Persero), ExxonMobil Indonesia, PT PIM dan BP Berau Ltd, maka pasokan gas yang diperlukan untuk mengoperasikan pabrik pupuk PT PIM tahun 2013 telah bisa terpenuhi. Dengan terjaminnya pasokan gas itu, pabrik pupuk itu dapat menghasilkan pupuk yang akan digunakan para petani untuk meningkatkan kesuburan tanaman yang mereka tanam.

Melalui  mekanisme substitusi, Kilang LNG Arun akan mengalihkan alokasi gas yang seharusnya ke pembeli Korea, Kogas, kepada PIM melalui pipa. Oleh karena, PIM tidak memiliki fasilitas terminal penerimaan LNG dan kapal LNG untuk mengangkut kargo dari Tangguh ke PIM, sebagai gantinya, dengan alokasi gas sama, Kilang LNG Tangguh akan mengapalkan LNG ke Kogas.

"Alokasi kargo LNG Tangguh itu berasal dari pengalihan kontrak penjualan LNG dengan Sempra," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com