Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BCA Capai Rp 11,7 Triliun

Kompas.com - 27/03/2013, 16:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih sepanjang 2012 hanya naik tipis 8,3 persen dari Rp 10,82 triliun menjadi Rp 11,721 triliun. Kenaikan laba disebabkan karena operasional perseroan.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pendapatan bunga bersih perseroan naik 17,6 persen dari Rp 18,06 triliun menjadi Rp 21,246 triliun. Sementara pendapatan non bunga naik 6,5 persen dari Rp 5,98 triliun menjadi Rp 6,3 triliun. "Kenaikan pendapatan tersebut dikontribusikan dari pendapatan provisi dan komisi lainnya sebesar 19,7 persen dari Rp 4,55 triliun menjadi Rp 5,455 triliun," kata Jahja saat konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Jahja menambahkan, pendapatan perseroan juga dikontribusikan dari kenaikan kredit yang naik 27 persen dari Rp 202,25 triliun menjadi Rp 256,77 triliun. Kredit tersebut dikontribusikan dari kredit korporasi naik 18,1 persen dari Rp 71,78 triliun menjadi Rp 84,8 triliun, kredit komersial dan SME naik 28,4 persen dari Rp 80,2 triliun menjadi Rp 102,9 triliun dan kredit konsumer naik 37,1 persen dari Rp 50,2 triliun menjadi Rp 68,9 triliun.

Sedangkan dana pihak ketiga perseroan naik 14,5 persen dari Rp 323,4 triliun menjadi Rp 370,3 triliun. Kontribusinya dari tabungan naik 16,1 persen dari Rp 172,9 triliun menjadi Rp 200,8 triliun, giro naik 26,9 persen dari Rp 76,02 triliun menjadi Rp 96,45 triliun serta deposito turun 1,9 persen dari Rp 74,4 triliun menjadi Rp 73,01 triliun.

"Kami jaga agar dana murah (CASA) menjadi lebih banyak atau mengontribusikan sebesar 80,3 persen dari total dana pihak ketiga. Kami juga tidak ingin menggenjot deposito nasabah," tambahnya.

Dari sisi rasio, BCA mencatatkan return of assets (ROA) turun dari 3,8 persen menjadi 3,6 persen, return of equity (ROE) turun dari 33,5 persen menjadi 30,4 persen, net interest margin (NIM) turun dari 5,7 persen menjadi 5,6 persen. Sementara capital adequacy ratio (CAR) naik dari 14,6 persen menjadi 16,3 persen, loan to deposit ratio (LDR) naik dari 61,7 persen menjadi 68,6 persen, rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional  (BOPO) naik dari 60,9 persen menjadi 62,4 persen.

Sedangkan rasio non performing loan (NPL) bisa ditekan dari 0,5 persen menjadi 0,4 persen (gross), sementara NPL net stagnan di level 0,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com