Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 April, Tarif Listrik Kembali Naik

Kompas.com - 28/03/2013, 07:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN berencana menaikkan kembali tarif tenaga listrik sebesar 4,3 persen per 1 April 2013. Hal ini sebagai kelanjutan dari kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik secara bertahap sepanjang tahun ini demi menekan subsidi listrik.

Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji menyampaikan hal itu seusai menghadiri seminar bertema ”Gas untuk Energi Masa Depan” yang diprakarsai Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, Rabu (27/3/2013), di Gedung DPR, Jakarta.

Menurut Nur Pamudji, per 1 April 2013, PLN akan menaikkan lagi tarif listrik 4,3 persen untuk semua golongan pelanggan, kecuali kelompok pelanggan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Hal ini sesuai dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik rata-rata 15 persen secara bertahap per triwulan pada tahun ini. Sebelumnya PLN telah menaikkan tarif listrik 4,3 persen pada 1 Januari lalu.

Di tempat terpisah, Sekretaris Perusahaan PT PLN Adi Supriono menyatakan, dengan kenaikan tarif listrik secara bertahap, pihaknya berharap hal itu akan menghindari gejolak di kalangan pelanggan PLN, baik rumah tangga maupun industri.

”Kenaikan tarif listrik ini bisa membantu pemerintah untuk menghemat anggaran subsidi listrik,” ujarnya.

Dengan kenaikan tarif tenaga listrik itu, subsidi listrik tahun 2013 diperkirakan bisa dihemat sekitar Rp 14 triliun. ”Dengan adanya kenaikan tarif listrik tahap pertama pada Januari lalu, kami memperkirakan penambahan pendapatan PLN yang juga berarti penghematan subsidi listrik pada tiga bulan pertama tahun ini sekitar Rp 4 triliun,” kata Adi seusai menghadiri bedah buku Saatnya Hati Bicara di Kantor Pusat PLN, Jakarta.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyatakan, rencana kenaikan tarif listrik tahap kedua pada 1 April nanti telah sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Oleh karena itu, hal tersebut semestinya tidak perlu lagi menjadi polemik di ruang publik.

Namun, perlu dilihat sejauh mana efektivitas implementasi kebijakan kenaikan tarif listrik itu terhadap upaya penghematan subsidi listrik. Subsidi listrik diperkirakan tetap akan naik jika kebutuhan bahan bakar minyak untuk sejumlah pembangkit listrik meningkat karena kekurangan pasokan gas dan permintaan energi listrik tumbuh pesat. Apalagi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude oil price/ICP) saat ini telah melampaui asumsi ICP dalam APBN 2013 yang ditetapkan 100 dollar AS per barrel.

Selain itu, kenaikan tarif listrik semestinya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan PLN, terutama keandalan pasokan. (EVY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com