”Pendekatan ini baru merupakan rencana sebagai pola kebijakan likuidasi di zona euro,” ungkap Knot. Akan tetapi, hal itu belum menjadi keputusan final.
Siprus bangkrut akibat kebangkrutan perbankan. Ini adalah buah dari resesi ekonomi panjang yang membuat banyak kredit macet di perbankan, terutama Bank Laiki, bank terbesar kedua di Siprus.
Hal ini menyebabkan penarikan besar-besaran. Namun, penarikan langsung diredam dengan penutupan perbankan selama 12 hari mulai 16 Maret.
Rabu lalu, pemerintah telah mengizinkan pembukaan bank, tetapi dengan pembatasan penarikan uang, yakni 300 euro untuk individu dan 5.000 euro untuk pebisnis.
Transfer ke luar negeri juga dibatasi. Ini adalah kebijakan pertama yang diberlakukan sejak mata uang euro resmi beredar pada 2002.
Kepanikan di Siprus mulai mereda. Hal ini juga didukung dengan penerimaan dana talangan sebesar 10 miliar euro dari zona euro, ECB, dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang diputuskan Senin lalu.