Berdasarkan catatan, Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunganya di level 3,00 persen di tengah ancaman kemerosotan ekonomi global. Padahal, level suku bunga acuan itu belum berubah sejak Desember 2012 silam.
Terlebih tingkat bunga tersebut sama dengan suku bunga pada tahun 2009 dan merupakan tingkat bunga acuan terendah selama 50 tahun belakangan ini. Meski, bank pimpinan Glenn Stevens itu akan terus bersiaga demi melindungi negara kaya akan sumber alam dari kemerosotan ekonomi global.
Dan memang, bila kita kembali merunut posisi dollar Australia di hadapan mata uang pesaingnya, mata uang negara Australia itu pun masih menduduki posisi keenam, bukan posisi nomor wahid di dunia.
Akan tetapi, bukan tidak mungkin jika suatu waktu nanti, dollar Australia bakal menggeser posisi dollar AS, yen Jepang, euro, poundsterling (GBP), dan bahkan dollar Kanada (CAD). Khususnya apabila kecamuk persoalan yang menghantui negara pemilik mata uang itu semakin memburuk dan membebani pergerakan valuta negaranya. Siapa tahu… (Apressyanti Senthaury – Analis Bank BNI)
*Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.