Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Picu Ketegangan

Kompas.com - 03/04/2013, 03:28 WIB

Yangon, Selasa - Otoritas dan aparat keamanan di Yangon, kota terbesar di Myanmar, berusaha keras meyakinkan masyarakat bahwa penyebab kebakaran sebuah sekolah berasrama di kota itu akibat hubungan pendek arus listrik, bukan karena kesengajaan pihak-pihak tertentu.

Penjelasan itu diberikan setelah sedikitnya 13 siswa laki-laki berusia 12-15 tahun tewas dalam kebakaran yang melanda kompleks sekolah khusus berasrama di Distrik Botataung di pusat kota Yangon, Selasa (2/4) dini hari. Saat api mulai menjalar pada pukul 02.40 waktu setempat, para siswa itu sedang tidur di dalam asrama.

Kepala Kepolisian Yangon Kolonel Win Naing menyatakan, api berasal dari hubungan pendek arus listrik di perangkat trafo pengatur tegangan listrik yang terletak di bawah tangga menuju loteng asrama tersebut.

Thet Lwin, seorang perwira polisi lainnya, menambahkan, 16 siswa tidur di kamar di loteng yang tidak memiliki akses keluar selain tangga tersebut. Saat api mulai melalap satu-satunya jalan keluar, hanya tiga anak yang nekat meloncat ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Tiga belas anak lainnya tewas.

Menurut polisi, saat kebakaran terjadi, ada 75 orang di dalam asrama itu. Namun, sebagian besar dapat diselamatkan karena tidur di lantai dasar. Win Naing mengatakan, petugas pemadam kebakaran harus mendobrak dua kunci di pintu asrama untuk mengeluarkan para penghuninya.

Win Naing dan pejabat lain menepis kemungkinan faktor kesengajaan sebagai penyebab kebakaran itu. Menurut dia, tiga polisi ditugaskan menjaga kompleks sekolah khusus warga minoritas itu dan mereka tidak melihat seorang pun mendekati bangunan asrama sebelum kebakaran terjadi.

Sebelumnya, salah satu guru sekolah itu dan beberapa warga setempat yang membantu penyelamatan korban mengaku mencium bau minyak diesel saat kebakaran terjadi. ”Seluruh bangunan bau diesel. Padahal, kami tidak menggunakan diesel di sekolah ini,” tutur Soe Myint, seorang pegawai asrama.

Membuka penyelidikan

Menteri Besar Yangon Myint Swe menyatakan, pihak berwajib telah membuka penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Namun, ia menepis dugaan kesengajaan. Menurut dia, bau minyak itu bisa berasal dari generator yang digunakan di kompleks sekolah tersebut.

Aparat keamanan, yang terdiri atas tiga truk polisi antihuru-hara dan tentara, dikerahkan menjaga lokasi kebakaran untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ketegangan sempat naik saat sekitar 200 warga minoritas berkumpul di dekat tempat kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com