Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif KRL Terjauh Diusahakan Sama

Kompas.com - 04/04/2013, 03:24 WIB

Jakarta, Kompas - Penentuan tarif kereta rel listrik berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati penumpang harus diperhitungkan dengan matang. Langkah itu diperlukan agar tidak melampaui tarif yang berlaku saat ini sehingga tidak memberatkan warga yang melakukan perjalanan panjang.

Pengamat perkeretaapian Djoko Setijowarno, Rabu (3/4), mengatakan, rencana pemberlakuan tarif baru KRL perlu dikaji lebih teliti. Jangan sampai tarif baru itu lebih mahal daripada yang berlaku saat ini, Rp 9.000.

Simulasi tarif yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) adalah untuk maksimal lima stasiun pertama Rp 3.000 dan per tiga stasiun berikutnya Rp 1.000.

Dengan demikian untuk perjalanan Bogor-Jakarta Kota yang melewati 24 stasiun, tarifnya menjadi Rp 10.000, lebih mahal Rp 1.000 daripada tarif lama. Sebaliknya, penumpang dengan jarak pendek, seperti Bogor-Depok, tarifnya turun menjadi Rp 3.000, sebelumnya Rp 8.000.

Menurut Djoko, sebaiknya penghitungan dipatok dari tarif tertinggi saat ini, yakni Rp 9.000. Dari sana, barulah dihitung tarif per stasiun. ”Hasil penghitungan jangan sampai melebihi tarif maksimal saat ini,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penumpang Kereta Api (Aspeka) Anthony Ladjar senada dengan pendapat Djoko. Menurut Anthony, penumpang dari Stasiun Duri ke Stasiun Juanda (7 stasiun), tarifnya Rp 4.000, lebih mahal dibandingkan angkutan jalan raya. Pada kasus ini mungkin diberlakukan tarif termurah meskipun perjalanan memutar lewat banyak stasiun.

Menanggapi masukan itu, Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, pihaknya masih mengusahakan agar tarif terjauh sama dengan tarif yang berlaku saat ini. ”Kami tidak ingin ada kenaikan harga tiket dengan diberlakukannya perhitungan berdasarkan jarak tempuh. Karena itu, sekarang sedang dihitung besaran tarif dengan sistem tersebut,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengatakan, tarif baru seharusnya diumumkan setelah matang dan mendapatkan persetujuan pemerintah.

”PT KAI seharusnya belajar dari masa lalu, ketika tarif baru sudah diumumkan dan belum mendapatkan persetujuan pemerintah. Akhirnya, tarif yang berlaku sehari dibatalkan,” kata Sudaryatmo.

Belum pasti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com