Polres Belawan Lakukan Pra-Rekonstruksi Kasus Myanmar

BELAWAN, KOMPAS.com - Polres Pelabuhan Belawan di Sumatera Utara hari Jumat (5/4/2013) malam melaksanakan pra-rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama, dan menewaskan delapan warga Myanmar pelaku illegal fishing.

Pelaksanaan pra-rekonstruksi ini dilakukan di halaman Polres Pelabuhan Belawan yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim polres Pelabuhan Belawan AKP Yudi Frianto dan disaksikan oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto.

Divisi Humas Mabes Polri dalam situsnya hari Sabtu (6/4/2013) mengutip keterangan Humas Polres Belawan menyebutkan, pada pra-rekonstruksi tersebut, peran masing-masing pelaku penganiayaan   terlihat jelas dan menggunakan benda tumpul.

Dari hasil pemeriksaan sementara, penganiayaan yang mengakibatkan delapan warga Myanmar meninggal dunia tersebut bermula dari pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh warga negara Myanmar (pelaku illegal fishing) terhadap warga negara Myanmar (pengungsi Rohingya).

Pelecehan seksual tersbut dilaporkan kepada petugas imigrasi yang berjaga di Rumah Detensi Imigrasi Belawan. Petugas memanggil pelaku pelecehan seksual dan menindak pelaku dengan cara menamparnya. Namun korban merasa tidak senang dan melakukan ancaman terhadap kelompok pengungsi Rohingya, sehingga akhirnya terjadi perkelahian yang tidak berimbang yang mengakibatkan kelompok pelaku illegal fishing meningal dunia.

Polres Pelabuhan Belawan telah melaksanakan olah TKP dan menahan pelaku penganiayaan yang menewaskan delapan warga Myanmar tersebut.