Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Momentum Ekonomi Jangan Terhambat Politik

Kompas.com - 08/04/2013, 03:34 WIB
Editor

Jakarta, Kompas - Momentum emas pertumbuhan ekonomi Indonesia jangan sampai terhambat dengan agenda politik nasional. Dunia usaha membutuhkan kepastian hukum agar berbagai aksi ekspansi bisnis bisa berjalan sesuai rencana.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengungkapkan hal ini kepada wartawan di Jakarta, Minggu (7/4). Ribuan pengusaha dari seluruh Indonesia akan berkumpul dalam Musyawarah Nasional (Munas) Apindo yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin (8/4), dan ditutup Wakil Presiden Boediono pada Rabu (10/4).

”Kita tidak ingin peluang emas yang sedang berada di Indonesia hilang begitu saja karena saat ini mulai masuk tahun politik. Bagaimanapun, semua pihak harus mengedepankan Indonesia Incorporated supaya upaya penciptaan lapangan kerja, pemberantasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan, tidak terganggu situasi politik,” kata Sofjan.

Beberapa hal yang cukup mengganggu dunia usaha selama ini antara lain politisasi isu ketenagakerjaan yang cukup mengganggu hubungan industrial antara pengusaha dan pekerja. Lonjakan subsidi bahan bakar minyak dalam APBN juga sangat menguras perhatian dan keuangan negara.

Alihkan subsidi

Sofjan mengatakan, pemerintah sepatutnya mengalihkan sebagian subsidi untuk membangun infrastruktur jalan dan pelabuhan untuk memperlancar arus distribusi dan menekan biaya logistik nasional. Hal ini dinilai lebih efektif memberantas kemiskinan daripada terus membakar uang untuk subsidi.

Apindo merupakan salah satu wadah pengusaha yang selama ini mewakili dunia usaha dalam forum dialog dengan serikat buruh dan pemerintah (tripartit). Munas akan diisi ceramah para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan diskusi interaktif dengan para pengusaha.

Sekretaris Umum Apindo Suryadi Kartasasmita menambahkan, para pengusaha sangat antusias mengikuti munas ini. Panitia pelaksana harus mengatur dengan baik agar seluruh peserta bisa mengikuti agenda dialog interaktif dengan para pengambil kebijakan. (HAM)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+