Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Shell Bersaing dengan Pertamina

Kompas.com - 08/04/2013, 10:54 WIB
Didik Purwanto

Penulis

KOMPAS.com - Direktur PT Shell Indonesia Sammy De Guzman mengatakan, pihaknya siap bersaing dengan perusahaan minyak dalam negeri, PT Pertamina Persero. Sejumlah strategi telah disiapkan untuk bisa memperbesar pangsa pasarnya di tanah air.

Shell baru menjajakan bisnisnya di Indonesia sejak 1 November 2005 lalu. Meski pangsa pasarnya masih kecil, Shell mengaku tidak gentar melawan Pertamina yang sudah menjadi raja bisnis minyak dan gas di negerinya sendiri.

"Kami tidak hanya menjual bensin. Tapi kami menjual inovasi teknologi yang terus kami tingkatkan. Ini akan menjadi nilai tambah (value added) bagi kami dan konsumen," kata Sammy kepada Kompas.com di Jakarta Jumat (5/4/2013).

Sammy mengatakan, konsumen Shell akan memiliki sisi kenyamanan yang berbeda dibandingkan saat berada di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) lainnya. Saat berada di SPBU Shell, konsumen akan dibuat aman dan nyaman, tidak berbeda saat berada di halaman rumah mereka sendiri.

Ia menambahkan, Shell memiliki pengalaman tersendiri dalam memanjakan konsumennya. Dengan kondisi seperti itu, konsumen akan memiliki pengalaman tersendiri dan bisa membedakannya dengan yang lain, bahkan hingga dalam urusan harga. "Memang urusan harga itu penting. Tapi bagi kami, harga itu bukan terlalu yang utama," tambahnya.

Memang jika dibandingkan dengan harga bensin non subsidi milik Pertamina, terkadang harga bensin di Shell memiliki harga lebih tinggi, namun kadang bisa juga lebih murah. Sayang, Shell merahasiakan mekanisme pengaturan harga bensin tersebut saat menjualnya ke pasar.

Dalam urusan jumlah unit SPBU, Shell pun hanya memiliki 73 unit yang tersebar di Jakarta, Surabaya dan akan segera dibuka di Bandung. Jumlah unitnya tersebar 66 unit di Jakarta dan 7 unit di Surabaya. Sedangkan 1 unit akan dibuka segera di Bandung. "Ke depan, kami akan terus tambah jumlah unit SPBU seiring dengan pertambahan jumlah kendaraan di Indonesia. Kami akan menyisir lokasi-lokasi strategis dengan lalu lintas kendaraan yang tinggi," tambahnya.

Menariknya, meski pangsa pasar Shell di Indonesia baru sekitar 5 persen, Shell kini cukup dikenal oleh pengguna kendaraan di tanah air. Dengan menggandeng kerjasama dengan Ferrari, nama perusahaan Shell kian dikenal oleh masyarakat di tanah air.

"Pengguna SPBU kami kebanyakan merupakan pengendara sepeda motor dan kami ke depan akan fokus bekerjasama dengan klub-klub pengendara motor lainnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com