Mojokerto, Kompas
Hal itu dikemukakan Corporate Communications Head PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Eny Yuliati kepada wartawan saat meninjau usaha kecil menengah (UKM), Selasa (9/4), di Mojokerto, Jawa Timur.
Dikatakan, BTPN memfokuskan diri melayani dan memberdayakan segmen pasar besar yang terdiri dari pensiunan, usaha mikro dan kecil, serta komunitas prasejahtera produktif karena meyakini bahwa keterlibatan langsung dalam memberdayakan nasabah adalah kunci menuju pertumbuhan kinerja yang prima dan berkelanjutan.
”Untuk mewujudkan hal itu, BTPN mengimplementasikan model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan bisnis dalam produk dan layanan serta kegiatan sehari-hari,” kata Eny.
Sinergi di antara kedua misi itu, menurut Eny, tecermin melalui Daya, sebuah program pemberdayaan terukur dan berkelanjutan yang diperuntukkan bagi semua nasabah BTPN. Daya memiliki tiga program, yaitu Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha, dan Daya Tumbuh Komunitas.
”Program Daya juga diperuntukkan bagi para pensiunan dan tidak terbatas bagi nasabah pelaku usaha mikro,” katanya.
Melalui program Daya, selama tahun 2012 BTPN berhasil menjangkau 1.200.468 penerima manfaat. Jumlah tersebut naik 50 persen dibandingkan dengan selama 2011 yang tercatat 802.069 penerima manfaat. Adapun jumlah aktivitas dan kelas pelatihan selama 2012 tumbuh menjadi 53.079 aktivitas atau meningkat 104 persen dibandingkan tahun 2011 yang tercatat 25.994 aktivitas.
Irwanto (37), salah seorang pelaku UKM patung batu di Trowulan yang menjadi binaan BTPN, mengatakan, sejak satu setengah tahun ia menjadi nasabah yang mendapat kucuran kredit pengembangan usaha Rp 50 juta. Tambahan modal usaha itu amat berarti, tetapi persoalannya pada pemasaran yang harus melalui pengepul di Bali.
”Keinginan saya bisa langsung ekspor ke luar negeri, tidak melalui Bali,” katanya.