Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Pindah ke Malaysia, Lion Air Ekspansi ke Asia Pasifik

Kompas.com - 11/04/2013, 07:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lion Mentari Group, pemilik maskapai Lion Air membantah, pihaknya memindahkan hanggar ke Malaysia. Maskapai berlambang singa terbang ini justru sedang ngebut menyelesaikan pembangunan hanggar di Batam, Kepulauan Riau.

Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion menilai potensi bisnis di Batam besar. Pasalnya, di sana terdapat kawasan zona ekonomi eksklusif (ZEE). Ia pun masih berkomitmen untuk memperbesar porsi pasar domestik sebagai sumber fulus.

"Tidak ada rencana memindahkan hanggar (dari Manado) ke luar negeri, saat ini kami fokus membangun hanggar di Batam," ujar Rusdi kepada KONTAN, Rabu (10/4/2013).

Rusdi mengklaim, saat ini, Lion menguasai sekitar 40 persen pangsa pasar penerbangan domestik. "Kami akan terus tingkatkan karena potensi pasar masih bagus," tuturnya. Selain pasar domestik, Lion Air juga bersiap diri untuk menggarap kawasan Asia Pasifik. Setelah Malaysia, ada beberapa negara yang menjadi incaran perusahaan.

Menurut Rusdi, pihaknya sedang menyiapkan rencana bisnis dan mengurus perizinan terbang di tiga negara, yakni Australia, Vietnam, dan Myanmar. Tapi, ia belum memastikan negara mana yang akan digarap terlebih dahulu. Sebab, hal itu tergantung dari kecepatan respon di masing-masing negara.

Pada dasarnya, ketiga negara itu, kata Rusdi, merupakan opsi yang saat ini tersedia. Bisa saja, seiring dengan berjalannya waktu, ada negara-negara Asia Pasifik lain yang bakal dimasukkan lantaran lebih prospektif.

Skema kerjasama yang akan dilakukan untuk ekspansi regional ini kurang lebih sama seperti yang dilakukannya di Malaysia. Asal tahu saja, Lion Mentari Group menggandeng maskapai malaysia, National Aerospace and Defence Industries (NADI), untuk mendirikan Malindo Air. Kepemilikan saham Lion di maskapai berbiaya rendah ini sebesar 49 persen. Sedangkan 51 persen atau mayoritas saham dikuasai NADI.

Rusdi menyadari, Lion harus kerja keras untuk merealisasikan rencana ekspansi itu. Sayang, ia masih enggan mengungkapkan dana investasi yang disiapkan untuk ekspansi global tersebut.

Hanya saja, Lion Air sudah melakukan persiapan awal. Belum lama ini, perusahaan telah melakukan pemesanan pesawat besar-besaran. Pesawat itu terdiri dari 201 unit pesawat Boeing dan sebanyak 234 unit Airbus. (Ragil Nugroho/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com