JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memerkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2013 masih sama dengan kuartal I-2013 atau mencapai 6,2 persen. Hal ini disebabkan pemulihan ekonomi global tidak seoptimis perkiraan sebelumnya dan masih dibayangi ketidakpastian.
Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi tersebut masih akan didorong oleh permintaan domestik yang masih tumbuh cukup kuat. Hal ini disebabkan konsumsi swasta didukung oleh perbaikan daya beli masyarakat dan kepercayaan konsumen.
"Sementara itu, di tengah investasi bangunan yang tetap tumbuh kuat, investasi nonbangunan cenderung melambat," kata Darmin saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Di sisi lain, volume ekspor mengalami peningkatan sejalan dengan perbaikan ekonomi di beberapa negara mitra dagang utama, khususnya China. Darmin menganggap masih cukup baiknya pertumbuhan ekonomi nasional juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi daerah yang masih cukup tinggi dan semakin merata.
Untuk tahun 2014, sejalan dengan permintaan domestik yang tetap kuat dan ekonomi global yang semakin baik, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai kisaran 6,6 persen-7 persen atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sekitar 6,7 persen-7,2 persen.
"Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan lebih rendah yaitu menjadi 6,2 persen-6,6 persen dari perkiraan sebelumnya 6,3 persen-6,8 persen," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.