Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Group Akan Garap Pembangkit Listrik Panas Bumi

Kompas.com - 15/04/2013, 15:32 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalla Group berencana membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (Geothermal Power Plant). Langkah ini melanjutkan komitmen Kalla Group setelah sebelumnya membangun pembangkit listrik tenaga air / PLTA (Hydro Power Plant).  

Rencana pengembangan listrik Geothermal terungkap dalam ekspose rencana pembangunan power plant tenaga panas bumi di lokasi Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ekspose yang dihadiri sejumlah Muspida Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Direksi Kalla Group berlangsung di Wisma Kalla, Makassar, Senin (15/4/2013).

Presiden Direktur Kalla Group Fatimah Kalla mengungkapkan, pada tahun 2025 mendatang diharapkan pasokan listrik 20 persen diperoleh dari energi terbarukan. Untuk itu sejak dini diperlukan upaya untuk mencari potensi energi terbarukan yang baru. "Salah satu yang potensial dieksplorasi di Sulawesi Selatan adalah energi panas bumi yang ada di Gunung Lompobattang," kata Fatimah.

Fatimah menambahkan bahwa energi listrik merupakan salah satu penopang utama dalam pergerakan ekonomi masyarakat. Hal inilah yang mendorong perseroan untuk berinvestasi di bidang energi khususnya pada pengembangan potensi energi terbarukan. Untuk itu, lanjut Fatimah, Kalla Group berharap dukungan semua pihak utamanya dari pihak Pemprov Sulawesi Selatan agar pembangunan ini bisa berjalan lancar.

"Insya Allah jika sudah beroperasi nanti, potensi listrik di Sulawesi Selatan tidak akan mengalami kekurangan lagi," ucap Fatimah.

Asisten III Bidang Kesra Setda Pemprov Sulawesi Selatan Amal Natsir mengatakan bahwa kondisi geografis Sulawesi Selatan sangat potensial dalam pengembangan energi terbarukan. "Setidaknya ada 16 titik-titik potensial yang bisa dieksplorasi salah satunya di Gunung Lompobattang ini," tegasnya.

Pembangunan power plant Geothermal ini membutuhkan anggaran 33 juta dollar AS dengan rencana pembangunan selama empat tahun.  

Sekadar catatan, saat ini Kalla Group telah mengoperasikan dan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso. Nantinya, PLTA Poso akan menyuplai kebutuhan listrik di kawasan Sulawesi. Hadirnya PLTA Poso diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi.  

PLTA Poso rencananya akan dibangun di tiga tempat. Yakni PLTA Poso I dengan kapasitas 60 megawatt (MW), PLTA Poso II (195 MW), dan PLTA Poso III (320 MW). PLTA yang sudah beroperasi tahun ini adalah PLTA Poso II dengan memakan biaya sekitar Rp 4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com