Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Lion Air Diharapkan Tak Kurangi Kunjungan Turis

Kompas.com - 16/04/2013, 18:21 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali berharap kecelakaan pesawat Lion Air, Sabtu (13/4/2013) tidak berdampak mengurangi kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.

"Kami berharap musibah tersebut tidak berdampak buruk terhadap pariwisata Bali, khususnya sampai mengurangi jumlah kunjungan wisatawan," kata Direktur Eksekutif PHRI Bali, Ida Bagus Purwa Sidemen di Denpasar, Selasa (16/4/2013).

Menurut Sidemen, dampak kecelakaan Lion tidak dapat dirasakan dalam waktu dekat, sehingga susah menyimpulkan peristiwa naas itu mempengaruhi kunjungan pelancong ke Bali atau tidak.

wisman

Wisatawan asing saat berkunjung ke Gianyar, Bali. (Kompas.com/I Made Asdhiana)

Dampak itu akan dirasakan sepekan lebih pascamusibah pesawat berlambang singa terbang tersebut. "Penanganan peristiwa yang tidak menimbulkan korban jiwa ini cukup baik. Kondisi tersebut dapat memberikan gambaran bagi wisatawan jika terjadi sesuatu terhadap mereka pasti akan mendapatkan penanganan maksimal dari pihak terkait," ujarnya.

Namun, lanjut Sidemen, belum tentu musibah jatuhnya pesawat di perairan dekat Bandara Ngurah Rai itu dapat berpengaruh terhadap pariwisata, sebab hal yang sama bisa terjadi di mana pun.

"Apabila turis membatalkan niatnya berwisata ke Bali karena musibah itu dan mengalihkan rute perjalanannya ke negara lain, apakah bisa terjamin tidak terjadi kecelakaan," ucapnya.

Sidemen berpesan supaya para wisatawan dari dalam dan luar negeri lebih bijak mencermati kejadian itu, karena kondisi tersebut tidak lantas menjadikan Pulau Bali tidak aman untuk dikunjungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com