Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Batu Kelamin di Gua Pangandaran

Kompas.com - 23/04/2013, 20:05 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Berwisata ke Pangandaran, Jawa Barat, jangan hanya menikmati keindahan pantai. Kunjungi pula gua-gua bernuansa magis yang tersembunyi di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Letaknya di Pantai Timur Pangandaran.

Terasa magis, karena gelapnya gua bisa menimbulkan sensasi berbeda saat berada di dalamnya. Tak ada penerangan di dalam gua. Maka, jika hendak menyusurinya, perlu membawa senter atau sejenis lampu portabel yang bisa dijadikan penerangan.

Salah satu gua yang paling terkenal, yaitu Gua Parat. Kata "parat" mengambil dari Bahasa Sunda, yang berarti tembus. Untuk bisa masuk ke dalam gua, bisa melewati dua jalan. Satu mulut gua berada di dekat pintu masuk TWA Pangandaran dan satu lagi ada di dekat Pantai Pasir Putih.

Pada mulut gua yang ada berada di dekat pintu masuk TWA Pangandaran, ada petilasan yang berbentuk seperti makam. Petilasan tersebut dibuat oleh penduduk setempat untuk mengenang para pangeran dari Mesir yang bersemedi di gua tersebut.

Di dalam gua, terdapat beberapa obyek yang menarik. Ada batu berbentuk seperti alat kelamin manusia, juga ada batu paha ayam. Sesuai dengan namanya, bentuk batu seperti paha ayam sungguhan.

"Ada batu berbentuk kemaluan, kalau orang sini bilang bilangnya batu kelamin atau batu jodoh," papar Heri Haryanto, salah satu pemandu wisata di TWA Pangandaran.

Konon, orang yang belum punya pasangan pegang batu dengan bentuk kelamin lawan jenis, agar "enteng" jodoh. "Yang laki pegang (bentuk) perempuan yang perempuan pegang yang (bentuk) laki, tapi itu cuma mitos," tutur Heri.

Pernah mendengar peribahasa Sunda "Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok" yang berarti "sekertas-kerasnya batu kena tetesan air pasti bolong"? Ada satu bagian batu di dalam gua, yang mendeskripsikan peribahasa tersebut, namanya Batu Cikaracak.

"Tahu peribahasa Cikaracak? Sebodoh-bodohnya anak kalau belajar mulu pasti pinter," tambah Hery.

Tak hanya benda-benda mati, di dalam gua pun ada kehidupan. Ya, ada satwa yang mendiami gua tersebut, yaitu landak, monyet, dan kelelawar. Bahkan, beberapa dari satwa tersebut memiliki nama, Joni dan Lince.

Untuk bisa menjamah kegelapan Gua Parat, sangat mudah. Datang saja ke TWA Pangandaran yang berada di wilayah Pantai Timur. Karena lokasinya yang berada di kawasan taman wisata, maka pengunjung pun dikenakan biaya masuk seharga 9000 rupiah. Serta bila ingin ditemani oleh pemandu wisata yang ada, perlu mengeluarkan biaya tambahan yang cukup murah, yaitu Rp 15.000 rupiah per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com