Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BTPN Naik 30 Persen

Kompas.com - 24/04/2013, 17:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Laba bersih PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)  pada triwulan I tahun 2013, mencapai Rp 573 miliar, atau tumbuh 30 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama di 2012. Sementara penyaluran kredit naik 28 persen menjadi Rp 41,1 triliun.

Kontribusi kineja ini didukung oleh  fokus BTPN untuk menggarap pasar masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro & kecil (mass market) melalui program Daya.

“Segmen ini bukan hanya membutuhkan akses keuangan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Kami meyakini, dengan memberikan pelatihan, BTPN turut mendukung usaha mereka agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. Hal itu pada akhirnya menjadi kunci menuju pertumbuhan kinerja BTPN,” tutur Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Rabu (24/4/2013).

Jerry menyebutkan, kenaikan signifikan pada sisi intermediasi ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian. "Per Maret 2013, kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) netto yang dapat dipertahankan di posisi 0,4 persen, sama dengan posisi pada Maret 2012," tambahnya.

Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK),  melalui BTPN Sinaya, nilai simpanan masyarakat tumbuh 25 persen (yoy) dari Rp 37,2 triliun per 31 Maret 2012 menjadi Rp 46,6 triliun.

Didukung kinerja positif tersebut, sebut Jerry, aset BTPN turut mencatat pertumbuhan. Per 31 Maret 2013, total aset tumbuh 29 persen (yoy) dari Rp 48,5 triliun per 31 Maret 2012 menjadi Rp 62,7 triliun.

"Berlandaskan strategi bisnis yang memadukan misi bisnis dan misi sosial, dan tetap fokus pada segmen yang kami tekuni; serta dengan dukungan para stakeholders dan rasio kecukupan modal (CAR) solid sebesar 22,8 persen per 31 Maret 2013. Ke depan kami optimistis memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh, sekaligus semakin banyak memberdayakan dan mengembangkan mass market di Indonesia,” kata Jerry.

Selama triwulan I 2013 ini, melalui Program Daya, BTPN  telah menjangkau 275.861 penerima manfaat atau naik 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun jumlah aktivitas Program Daya yang digelar selama triwulan I tahun ini naik 75 persen, yakni dari 8.645 aktivitas menjadi 15.106 aktivitas.

Daya merupakan program pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan, yang fokus pada kesehatan dan kesejahteraan, serta pelatihan praktis keterampilan wirausaha. Penerima manfaat Program Daya adalah nasabah BTPN yang meliputi pensiunan, pelaku usaha mikro & kecil (UMK), dan komunitas pra-sejahtera produktif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com