Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Astra Berbenah

Kompas.com - 26/04/2013, 02:52 WIB

Jakarta, kompas - PT Astra International Tbk berkonsolidasi penuh menyusul kinerja triwulan pertama tahun ini yang turun. Laba bersih perseroan Rp 4,3 triliun, turun 7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Manajemen pun menambah belanja modal menjadi Rp 15,5 triliun.

Pendapatan bersih Astra pada triwulan pertama 2013 mencapai Rp 46,7 triliun, hanya naik sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) senilai Rp 46,4 triliun. Laba bersih perseroan pada triwulan pertama tahun 2012 senilai Rp 4,6 triliun.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto seusai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Kamis (25/4), menyatakan keyakinannya prospek ekonomi Indonesia tetap positif. Namun, dalam jangka pendek keuntungan perseroan dipengaruhi beberapa hal.

”Yakni kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas, persaingan industri otomotif, serta dampak dari aturan uang muka minimum pembiayaan otomotif syariah,” katanya.

Terkait kinerja itu, laba persih per saham perusahaan berkode ASII di Bursa Efek Indonesia itu juga turun sekitar 7 persen menjadi Rp 106 per saham. Investor pun melepas saham ASII di lantai bursa, kemarin. Di akhir perdagangan, saham ASII turun Rp 450 (5,77 persen) ke level Rp 7.350 per saham.

Pembagian dividen saham Astra menjadi salah satu dari empat agenda rapat, yakni pembagian dividen tunai Rp 8,7 triliun atau Rp 216 setiap saham.

Hal tersebut diperhitungkan dengan dividen interim senilai Rp 66 setiap saham sehingga sisanya Rp 150 setiap saham akan dibayarkan tanggal 7 Juni 2013 kepada pemegang saham yang namanya tercatat tanggal 23 Mei pukul 16.00.

Sisa laba perseroan senilai Rp 10,7 triliun diputuskan dibukukan sebagai laba ditahan.

Grup Astra fokus pada enam lini bisnis inti, yakni divisi otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi. Dari enam lini itu, hanya lini jasa keuangan yang mencatat kenaikan laba bersih, yakni sekitar 23 persen menjadi Rp 1 triliun. PT Bank Permata Tbk yang 44,6 persen sahamnya dimiliki Astra membukukan laba bersih Rp 356 miliar, meningkat sekitar 7 persen.

Prijono mengungkapkan, penurunan kinerja perseroan pernah terjadi pada tahun 2008 silam. ”Triwulan pertama tahun ini kami mampu menjual alat berat hingga sekitar 400 per bulan. Tahun lalu di triwulan empat hanya sekitar 200 mesin per bulan. Semoga itu menjadi tanda- tanda baik,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com