Dana Moneter Internasional (IMF) mengawasi dengan saksama aliran dana ke Asia ini. Dalam peluncuran laporannya mengenai perekonomian Asia di Singapura, kemarin, IMF juga menyerukan agar para pengambil keputusan bersiap untuk menghindari terjadinya perekonomian yang terlalu panas.
Derasnya arus modal ke kawasan Asia membuat harga properti dan harga saham terus melambung. Menurut IMF, pada beberapa negara, keadaan ini sudah mendekati atau di atas level rata- rata yang pernah terjadi di Asia Tenggara.
”Kami berpendapat, tekanan finansial atau yang sering disebut ketidakseimbangan mulai meningkat,” ujar Anoop Singh, Direktur IMF untuk Kawasan Asia Pasifik.
”Hal ini dapat berubah menjadi buruk dengan cepat sehingga keadaan ini harus diawasi dengan saksama dan hati-hati. Oleh karena itu, para pengambil keputusan menghadapi tantangan bagaimana menjaga perekonomiannya terhadap potensi ketidakseimbangan yang semakin meningkat. Di sisi lain, peran pengambil keputusan juga harus terus melakukan langkah yang tepat agar dapat menopang pertumbuhan,” lanjutnya.
IMF tetap memperkirakan kawasan Asia akan bertumbuh sebesar 5,7 persen tahun ini.(AFP/Reuters/joe)