Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, penyaluran kredit Rp 392 triliun menjadi penopang pertumbuhan laba bersih Mandiri. Kredit segmen mikro Mandiri meroket sekitar 58,1 persen dari Rp 13,1 triliun pada triwulan pertama 2012 menjadi Rp 20,7 triliun di akhir Maret 2013. Kredit ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah, naik sekitar 46,6 persen menjadi Rp 55,6 triliun.
”Penyaluran kredit ke segmen mikro terus naik. Ini adalah realisasi dari komitmen Mandiri meningkatkan akses masyarakat pada pembiayaan produktif,” kata Budi di Jakarta, Senin (29/4).
Jumlah dana pihak ketiga Mandiri di akhir Maret 2013 sejumlah Rp 467 triliun, naik dari periode sama tahun sebelumnya Rp 404 triliun. Dari total dana pihak ketiga, dana murah seperti giro dan tabungan tercatat senilai Rp 290 atau tumbuh 18,7 triliun dari periode sama tahun 2012 senilai Rp 244 triliun.
Ditempat terpisah, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (29/4), menegaskan, BCA membukukan kinerja bisnis yang memuaskan pada triwulan pertama 2013. Pendapatan operasional BCA yang didapat dari bunga dan biaya operasional naik sekitar 23 persen menjadi Rp 7,7 triliun.
”Pada triwulan pertama ini permintaan kredit di seluruh segmen tetap tinggi. Kami tetap fokus pada bisnis perbankan konsumer dan relasi yang baik dengan nasabah,” kata Jahja.
Total portofolio kredit BCA tercatat Rp 265 triliun pada akhir Maret 2013. Kredit komersial dan UKM tumbuh sekitar 30,2 persen menjadi Rp 105,7 triliun. Kredit konsumer yang ditopang kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 34,4 persen menjadi Rp 71,7 triliun. KPR sebesar Rp 43,7 triliun, sedangkan KKB sebesar Rp 21,7 triliun.
”Kredit korporasi juga tumbuh 17,2 persen menjadi Rp 87,6 triliun, didukung oleh permintaan yang tinggi pada segmen transportasi, logistik, pembangkit listrik, distributor, ritel, dan toserba,” kata Jahja.
Pertumbuhan dana rekening transaksi (giro dan tabungan) mencapai Rp 298,5 triliun. Dana deposito turun 10,7 persen dibandingkan periode yang sama 2012 menjadi Rp 69,4 triliun, seiring kebijakan suku bunga deposito sepanjang tahun 2012.