Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Imperialisme Rugikan Buruh

Kompas.com - 30/04/2013, 18:47 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pemerhati masalah perburuhan, Arham Tawarra, mengatakan, praktik imperialisme dalam dunia kerja rugikan para buruh.

"Praktik imperialisme, seperti pemberian upah rendah, merupakan praktik peninggalan kolonial yang masih dipertahankan," kata Arham di Makassar, Selasa (30/4/2013).

Menurut Humas Gerakan untuk Kemerdekaan Nasional ini, sistem Imprialisme telah memberi jalan bagi perusahan perusahan raksasa asing melakukan ekpansi terhadap kandungan alam di bumi indonesia.

Praktik imprialisme itu hanya dinikmati oleh bangsa asing dan segilintir orang atau pihak penguasa. "Kondisi ini sangat bertentangan dengan azas bangsa kita yakni gotong-royong, yang menjadi pondasi ekonomi nasional," katanya.

Arham menyatakan, azas demokrasi, mufakat dan gotong-royong sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, sangat bertentangan dengan praktik imperialisme.

Berkaitan dengan hal itu, pemerintah selaku penyelenggara pemerintahan dan mengatur regulasi perekonomian nasional, hendaknya dapat berfokus pada demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, dan berkelanjutan.

"Dan yang tak kalah pentingya adalah berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional," katanya.

Dia mengatakan, apabila itu semua terpenuhi, tentu tidak ada aksi demo yang menjurus anarkis pada setiap perayaan dan peringatan Hari Buruh.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com