Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan Alkohol, Seks, dan Judi Meningkat di Singapura

Kompas.com - 01/05/2013, 00:42 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com — Psikiater di negeri jiran Singapura menyampaikan kecemasan menyusul meningkatnya angka kecanduan alkohol, judi, dan seks. Kini per bulan terdata 25 pasien baru terkait kasus kecanduan ini, meningkat dari 12-13 pasien pada tahun lalu.

"Hari demi hari saya melihat jumlah pasien yang mengantre semakin panjang. Ada yang datang dengan masalah alkohol, seks, judi, obat tidur, atau bahkan adiksi bermain game," ungkap Associate Professor Winslow, seperti dikutip dari AsiaOne.

Pemilik Klinik Winslow ini mengatakan, setiap bulan dia menangani lebih kurang 200 pasien, jumlah yang relatif tinggi untuk kasus kecanduan. Alkohol merupakan adiksi nomor satu yang membelenggu pasien yang mendatangi Winslow.

Seks, sebut Winslow, menempati urutan berikutnya. Angkanya pun melesat cukup tajam. Jika sebelumnya hanya ditemukan satu-dua kasus dalam sebulan, maka data sejak awal tahun menunjukkan ada 4 kasus baru dari kecanduan ini. 

Profesor yang sebelumnya menghabiskan kariernya di Institusi Kesehatan Mental ini memperingatkan bahwa jumlah ini tidak menggambarkan situasi yang sebenarnya di lapangan. Menurut dia, masih banyak pasien yang memilih untuk tidak mengunjungi klinik dan mencoba menangani adiksinya sendiri. Menurut Winslow, pasien yang mengunjunginya kebanyakan berlatar belakang pekerja profesional laki-laki yang baru menyelesaikan perkuliahan.

Sementara itu, dr Kit S Ng dari Centre of Psychology mengatakan, kebanyakan pasiennya mengalami adiksi seks. Kit menyebutkan bahwa 9 dari 10 pasiennya adalah laki-laki berumur 30 hingga 50 tahun, berpendidikan, dan sudah menikah.

Psikiater Adrian Wang menjelaskan, peningkatan angka kecanduan ini disebabkan oleh tekanan dan stres hidup di Singapura. "Biaya hidup semakin mahal. Alkohol (dan) judi menjadi sumber pelarian," kata dia.

Adrian berpendapat, keberadaan dua kasino di Singapura bukan penyebab meningkatnya angka kecanduan judi. "Saya tidak menilai kasino berpengaruh. Namun, akses yang mudah untuk memasuki kasino akan mendorong orang-orang dengan mental labil untuk menenangkan dirinya dengan berjudi," paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com