Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Tolak Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 01/05/2013, 09:44 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dengan tegas menolak rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, hal ini akan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup buruh.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasi tersebut pada demo buruh yang akan dilakukan hari ini. Pihaknya akan mengerahkan sekitar 135.000 buruh yang akan menyebar di beberapa titik lokasi penting di DKI Jakarta.

"Kami dengan tegas menolak kenaikan harga BBM karena berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Nanti juga berimbas kepada menurunnya daya beli masyarakat," kata Said kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (1/5/2013).

Said melihat pemerintah tidak pernah serius untuk mengatasi permasalahan BBM di lapangan. Padahal pemerintah juga janji akan memperbaiki infrastrukur, namun sampai saat ini janji tersebut belum pernah dilakukan secara maksimal.

Said menambahkan, penolakan kenaikan harga BBM ini disebabkan karena upah buruh khususnya di Indonesia masih dianggap murah, bahkan terendah se-Asean, tapi masih lebih baik dibanding Kamboja dan Vietnam. "Bila upah kami saja masih rendah, ditambah isu kenaikan harga BBM, lantas bagaimana buruh bisa sejahtera. Apalagi jaminan sosial buruh juga belum diberikan sepenuhnya," tambahnya.

Adapun untuk jaminan sosial lebih dari 100 juta jiwa masyarakat belum tertutup sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 1 Januari 2014.

Berdasarkan data 2012 hanya tercatat 151.548.981 jiwa dari 251.857.940 jiwa penduduk Indonesia yang terjamin dalam program BPJS. Jumlah tersebut di antaranya peserta Askes PNS sebesar 17,2 juta jiwa, TNI Polri 2,2 juta jiwa, peserta Jamkesmas 76,4 juta jiwa, peserta JPK Jamsostek 5,6 juta jiwa, peserta Jamkesda 31,9 juta jiwa, jaminan perusahaan 15,3 juta jiwa, dan peserta askes komersial 2,8 juta jiwa.

"Pemerintah hanya menaikkan coverage bagi orang miskin sebesar 10 juta, dari 76 juta menjadi 86 juta jiwa," tambahnya.

Selain menolak kenaikan harga BBM, demo buruh hari ini juga akan menyampaikan aspirasi tentang implementasi jaminan kesehatan untuk rakyat dan menuntut pemerintah merevisi Permenaker No 13/2012 tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com