Sony, yang berperingkat keempat dunia sekaligus menjadi tunggal putra nomor satu Indonesia, sebenarnya direncanakan menjadi tunggal putra utama tim Sudirman Indonesia. Namun, hingga saat ini, Sony masih memulihkan cedera pinggang yang diderita sejak Maret.
Sony masih fokus terapi dan belum bisa mengikuti latihan rutin. ”Dia belum bisa latihan berat. Karena itu, saya masih meragukan kesiapan Sony,” tutur Joko Supriyanto, pelatih tunggal putra pemusatan latihan nasional bulu tangkis di Cipayung, Jakarta, Rabu (1/5).
Joko menuturkan, selama empat hari terakhir Sony bahkan tidak mengikuti latihan. ”Kondisi Sony saat ini tidak menggembirakan bagi kami,” tuturnya.
Dalam kurun waktu tiga hari mendatang, sebelum batas akhir pendaftaran pemain pada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Joko akan segera menentukan apakah Sony akan dimasukkan dalam tim atau tidak. Seperti terdapat dalam situs resmi BWF, 6 Mei adalah batas akhir pendaftaran nama pemain bagi setiap tim peserta.
Awalnya, Joko juga menyiapkan Simon Santoso sebagai pendamping Sony. Namun, Simon juga masih dalam tahap penyembuhan cedera yang diderita sejak November.
Untuk mengantisipasi kemungkinan absennya Sony dan Simon, Joko menyiapkan Tommy Sugiarto dan Dionysius Hayom Rumbaka. Menurut Joko, Tommy dan Hayom sudah memiliki pengalaman menghadapi turnamen beregu, misalnya kejuaraan beregu putra Piala Thomas. ”Mereka juga sudah berpengalaman menghadapi turnamen besar,” ujarnya.
Dengan kondisi fisik Sony dan Simon yang tidak fit, Joko menilai, Tommy dan Hayom bisa menjadi tumpuan sektor tunggal putra Indonesia. ”Siap tidak siap, harus siap,” ucapnya.
Maka, untuk menyiapkan kedua pemain, Joko lebih fokus menangani Tommy dan Hayom pada sesi latihan Rabu pagi.