JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan ambil untung siap menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis (2/5/2013). Rekor tertinggi indeks di hari sebelumnya dan sentimen negatif dari bursa global menjadi faktor-faktor penekan indeks.
Memburuknya data perekonomian sejumlah negara dengan perekonomian terbesar, khususnya Amerika Serikat dan China, menekan bursa Wall Street semalam waktu Indonesia. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,94 persen ke level 14.700; Indeks S&P500 turun 0,93 persen ke level 1.582 dan Indeks Komposit Nasdaq melempem 0,89 persen ke level 3.299.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 26,85 poin (0,53 persen) ke level 5.060,92 dengan jumlah transaksi sebanyak 11,7 juta lot atau setara dengan Rp 6,3 triliun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 47 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain KIJA, BBCA, ASII, BMRI dan ACES. Mata uang rupiah terapresiasi ke level Rp 9.724 per dollar AS.
Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, kenaikan IHSG menghasilkan sinyal golden cross pada indikator MACD. Indeks akan bergerak dengan level dukungan di 5.000 dan resisten di 5.100. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ADES, LPCK dan ULTJ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.