Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever Global Kejar Sertifikasi Berkelanjutan

Kompas.com - 02/05/2013, 20:58 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Sampai dengan 2020, Unilever global mengejar target sertifikasi berkelanjutan (sustainable) untuk seluruh pasokan bahan bakunya. Kebijakan ini, kata External Relations Director and Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso, juga berlaku di Indonesia. "Targetnya memang sampai dengan 2020, seluruh bahan baku sudah memiliki sertifikat sustainable,"katanya pada Kamis (2/5/2013) dalam diskusi media bertajuk "Strategi Berbasis Sustainability Bantu Picu Pertumbuhan Bisnis Unilever".

Dalam catatan Sancoyo kemudian, Unilever paling banyak menyerap bahan baku kelapa sawit untuk industrinya. Sebanyak empat persen dari pasokan kelapa sawit dunia diserap oleh Unilever. "Dari empat persen itu, 60 persennya berasal dari Indonesia," imbuhnya.

Kemudian, lanjut Sancoyo, setahun silam, bahan baku kelapa sawit untuk Unilever seluruh dunia sudah bersertifikat sustainable.

Pada urutan berikutnya, Unilever global juga menyerap bahan baku gula, kakao, sayuran dan minyak biji bunga matahari. Sementara, khusus untuk Indonesia, emiten berkode UNVR menyerap bahan baku teh, kakao, dan kedelai hitam.

Sancoyo memaparkan di Indonesia, pihaknya mendapatkan bahan baku teh dari 40 perusahaan pemasok. Dari jumlah itu, 25 di antaranya sudah mendapat sertifikasi Rain Forest Alliance (RFA). "Kami terus bergerak agar seluruhnya mendapat sertifikasi RFA,"katanya.

Sebelumnya, pada 2010, Unilever global meluncurkan program Unilever Sustainable Living Plan (USLP). Dari tiga tujuan utama program ini, satu di antaranya adalah pasokan bahan baku pertanian dari sumber berkelanjutan. "Sederhananya, sertifikasi RFA itulah yang menjadi salah satu syarat untuk pasokan dari sumber sustainable itu,"katanya. pada 2010, Unilever global meluncurkan program Unilever Sustainable Living Plan (USLP).

Secara khusus di Indonesia, terkait target tersebut, UNVR, terang Sancoyo, juga sudah menjamin seluruh pasokan kedelai hitam dari sumber berkelanjutan. "Kedelai hitam adalah bahan baku kecap,"katanya.

Dalam paparannya, Sancoyo menunjukkan data kalau USLP yang berjangka waktu 10 tahun itu terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan. Pada 2012, UNVR mencatatkan peningkatan pertumbuhan penjualan sebesar 19,2 persen dengan pencapaian penjualan bisnis Rp 27,3 triliun. Peningkatan laba bersih besarnya 15,4 persen mencapai Rp 4,9 triliun.

Kemudian, sampai dengan kuartal pertama 2013, lanjut Sancoyo, penjualan UNVR meningkat menjadi 14,7 persen menjadi Rp 7,6 triliun. Lalu, laba bersih tercatat meningkat 23,1 persen menjadi Rp 1,4 triliun.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com