DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Qatar Airways kehilangan pendapatan sebesar 200 juta dollar AS atau hampir Rp 2 triliun sebagai buntut terjadinya permasalahan teknis pesawat Boeing 787 Dreamliner.
CEO Qatar Airways Akbar Al Baker mengungkapkan sehubungan dengan masalah yang terjadi pada pesawat baru dari Boeing itu, perseroan akan mendapatkan kompensasi dari pabrikan pesawat asal AS tersebut. Maskapai penerbangan ini sebelumnya mengembalikan pesawat Boeing 787 Dreamliner kepada pabrikannya karena adanya gangguan permesinan.
Al Baker sebelumnya sempat mengkritik berbagai otoritas penerbangan, bahwa melarang Dreamliner terbang adalah sebuah tindakan yang berlebihan.
Selain Qatar Airways, maskapai lain yang juga mengalami permasalahan dari pesawat tersebut adalah All Nippon Airways, setelah pesawat tersebut mengalami kerusakan baterai.
Belakangan ini, Boeing telah menyelesaikan permasalahan baterai tersebut, setelah otoritas penerbangan AS menyatakan masalah itu berhasil diatasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.