Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Siaga Hadapi Ancaman Serangan Teroris

Kompas.com - 07/05/2013, 03:48 WIB

YANGON, SENIN - Pemerintah Myanmar meningkatkan upaya pengamanan dan memperketat kontrol terhadap pemberian visa perjalanan ke negeri itu menyusul ancaman serangan teroris terhadap Myanmar.

Menurut Letnan Kolonel Polisi Min Aung dari Kepolisian Myanmar, seperti diwartakan Asia News Network, Senin (6/5), pihaknya telah memerintahkan semua kepolisian daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.

”Kami mendapat laporan para teroris berusaha masuk ke Myanmar dan akan meledakkan bom. Kami akan terus berupaya untuk waspada lantaran mereka juga pastinya akan terus mencari peluang menyerang,” ujar Aung.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Wilayah Mandalay Letkol Tun Naing mengaku telah menyiapkan sedikitnya 600 personel kepolisian setiap hari. Jika insiden terjadi di salah satu daerah, tambah Tun, unit siaga itu akan langsung dikerahkan secepatnya.

Selain itu, aparat kepolisian juga dilengkapi dengan unit dan fasilitas penjinak bom. Aparat keamanan juga ditempatkan di wilayah-wilayah perbatasan.

Lebih lanjut, upaya pencegahan juga dilakukan petugas imigrasi, dengan meneliti visa pengunjung asing. ”Termasuk memonitor orang-orang yang masuk dalam daftar hitam,” ujar Naing Tun, pejabat Kementerian Imigrasi dan Populasi Myanmar.

Umat Buddha Indonesia

Ketua Umum Dewan Pimpinan Sangha Agung Indonesia Biksu Nyanasuryanadi Mahathera, dalam siaran persnya, menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam atas masih berlanjutnya krisis kemanusiaan yang terjadi di sejumlah wilayah di Myanmar, terutama terhadap warga minoritas di sana.

Nyanasuryanadi menyatakan, pihaknya mengecam keterlibatan sejumlah pemimpin dan umat agama mayoritas dalam sejumlah kekerasan, yang menyebabkan kematian, kerugian harta benda, dan memicu pengungsian.

”Kekerasan apa pun yang berakar pada kebencian, terlebih menyebabkan hilangnya nyawa, bertentangan dengan ajaran Sang Buddha,” tulis Nyanasuryanadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com