Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Tahun Terakhir, 50 Negara Lakukan Redenominasi

Kompas.com - 07/05/2013, 15:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam 85 tahun terakhir, ada 50 negara yang sudah melakukan redenominasi atau penyederhanaan nilai nominal uang. Sebentar lagi, Indonesia akan melakukan kebijakan serupa.

"Jerman menjadi negara pertama yang melakukan redenominasi, yaitu pada tahun 1923. Jerman melakukan kebijakan itu karena hiperinflasi dengan mengurangi 12 angka nol," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti dalam seminar "Siapkah Indonesia Menghadapi Redenominasi" di Kampus Perbanas Jakarta, Selasa (7/5/2013).

Destry menambahkan, negara lain yang turut sukses melakukan kebijakan redenominasi ini adalah Korea Utara. Negara ini menerapkan redenominasi pada akhir 2009.

"Korea Utara melakukan redenominasi karena pertimbangan warna. Saat hendak menggantikan uang lama won ke uang baru, stok uang baru tidak ada," tambahnya.

Begitu juga dengan negara Turki. Negara ini adalah salah satu negara yang sukses menerapkan kebijakan redenominasi, dan dilatarbelakangi pertimbangan agar uang di negaranya makin efisien dalam semua catatan pembukuan negara dan perusahaan. Selain itu, redenominasi dilakukan dalam rangka persiapan memasuki keanggotaan Uni Eropa, walau sampai sekarang belum disahkan.

Mekanisme kebijakan redenominasi yang dilakukan Turki adalah mengubah nama mata uang lama, yaitu Turki Lira (TL) menjadi Yeni Turk Lirasi (YTL). Mereka mengonversi 1 YTL sama dengan 1.000.000 TL. Artinya Turki menghapus enam angka nol.

"Selain itu Turki juga mengubah uang kertas lama TL yang memiliki angka nominal tertinggi 20.000.000 TL dan pada 1 Januari 2005 menjadi 20 YTL," tambahnya.

Destry menganggap bahwa kunci sukses melakukan redenominasi adalah tingkat inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Di sisi lain, Turki melakukan redenominasi dalam dua tahap.

Tahap pertama, mata uang lama (TL) dan baru (YTL) tetap beredar secara bersamaan selama setahun. Tahap kedua, mata uang YTL dikembalikan menjadi TL. "Untuk memudahkan, dua mata uang tersebut dicetak dalam warna dan desain serupa. Misalnya desain dan warna mata uang 1 YTL sama dengan 1.000.000 TL," tambahnya.

Di sisi lain, ada juga negara-negara yang gagal menerapkan redenominasi yaitu Zimbabwe, Brazil, Argentina, Rusia, dan Ghana. Negara-negara ini tidak mampu menerapkan redenominasi karena gagal mengendalikan inflasi dan tidak mampu mendorong pertumbuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com