Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Hotel PT Pos Indonesia Terganjal Perizinan

Kompas.com - 08/05/2013, 13:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) merencanakan membuka 2 hotel di Kota Bandung, Jawa Barat. Namun ekspansi bisnis perusahaan pelat merah itu tak sepenuhnya lancar. Saat ini, rencana bangun hotel itu terganjal perizinan.

Setyo Ryanto, Direktur Retail dan Properti PT Pos Indonesia mengatakan, proses perizinan membangun hotel di ibukota Jawa Barat sangat panjang. Dia bilang, proses perizinan baru mencapai 60 persen.

"Dari 1 sampai 10, perizinan baru di angka 6. Perizinan dari Kementerian BUMN, Komisaris, dan juga dari Pemkot Bandung," ujar Setyo usai peluncuran prangko di Museum Pos, Taman Mini, Jakarta, Rabu (8/5/2013).

Setyo bilang, perizinan yang paling sulit dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. "Kami sampai punya 1 tim yang tiap hari mengurus izin di Bandung," kata dia.

Meski belum mendapat izin dari berbagai pihak, Setyo yakin Kementerian BUMN, Komisaris PT Pos, dan Pemkot Bandung secara prinsip setuju terkait pembangunan hotel di Bandung.

Menurut Setyo, jika perizinan keluar, proyek bisa segera dimulai. Karena dia mengaku, bahwa pihaknya sudah menyiapkan dana segar untuk pembangunan. "Seluruh dana pembangunan hotel dari modal kami sendiri disisihkan dari keuntungan kami," jelas Setyo. Dia bilang kedua hotel itu akan menghabiskan dana sebesar Rp 104 miliar.

Dengan rincian, hotel di Cicendo menghabiskan Rp 46 miliar, dan hotel di Cikutra menghabiskan Rp 58 miliar. Sebelumnya, I Ketut Mardjana, Direktur Utama Pos Indonesia juga mengakui, di bisnis perhotelan, pihaknya menemui kendala dari izin pemilik saham alias dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). (Oginawa R Prayogo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com