Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Menjanjikan

Kompas.com - 10/05/2013, 03:38 WIB

Jakarta, Kompas - Investasi di Indonesia sangat menjanjikan sehingga pelaku usaha dari Jepang tidak perlu ragu menanamkan modal di Indonesia.

Indonesia berkontribusi sebanyak 40 persen terhadap perekonomian ASEAN. Populasi Indonesia mencapai 42 persen dari populasi ASEAN.

”Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan kemampuan daya beli yang memadai merupakan potensi pasar yang luar biasa bagi perekonomian internasional, termasuk Jepang,” kata Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri Rizal Affandi Lukman, di Jakarta, Rabu (8/5).

Rizal mewakili Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memberikan sambutan pada pembukaan Forum Bisnis Indonesia Jepang bertema ”Spark a Revolution of Daily Life” yang diadakan Kompas Gramedia dan Nikkei Business Publication di Jakarta. Forum Bisnis Indonesia- Jepang diselenggarakan untuk menandai peringatan 55 tahun hubungan kedua negara yang dimulai pada 1958.

Acara yang diikuti ratusan peserta dari kalangan pengusaha Indonesia dan Jepang tersebut dibuka oleh CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo serta CEO Nikkei BP Kohei Osada. Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori juga hadir memberikan sambutan.

Ikut berbicara, antara lain, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, Regional CEO & Oceania Mitubishi Corp Toru Moriyama, Presiden & CEO Unicharm Corp Takahisa Takahara, dan Direktur PT Nippon Indosari Corp Tbk Alex YL China.

Rizal mengatakan, pertumbuhan masyarakat kelas menengah merupakan peluang besar untuk perekonomian, baik bagi Indonesia maupun investor asing, termasuk Jepang. Bank Dunia mencatat 56,5 persen atau 136 juta penduduk Indonesia adalah kelas menengah yang memerlukan berbagai barang dan jasa.

Jumlah kelas menengah di Indonesia naik pesat sejak 2003. Setiap tahun, tujuh juta orang naik kelas ke menengah.

Apalagi, menurut Rizal, dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 ketika 600 juta penduduk ASEAN akan tergabung dalam satu pasar tunggal. Indonesia tetap merupakan pasar yang besar.

Kenyataan itu merupakan peluang yang besar bagi pelaku usaha Jepang berinvestasi ke Indonesia.

Prioritaskan patungan

Sofjan menegaskan, Jepang merupakan salah satu negara mitra ekonomi yang sangat baik. ”Saya pribadi selama 35 tahun menjalin mitra yang baik dengan Yuasa, perusahaan komponen dan asuransi,” ujarnya.

Ditambahkannya, perusahaan Jepang sudah saatnya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk domestik dan ekspor. Sofjan meminta perusahaan meningkatkan usaha patungan di Indonesia. Perusahaan Jepang juga diminta mengubah diri dalam beroperasi.

”Indonesia kini negara demokrasi. Perusahaan Jepang kini harus lebih menghidupkan peran public relation (hubungan masyarakat). Masyarakat Indonesia, khususnya politisi, semakin banyak mengetahui apa yang telah kalian lakukan,” ujar Sofjan.

Kepada Kompas, Sofjan yang ditemui di sela-sela acara menegaskan, usaha patungan merupakan bentuk kerja sama paling baik yang dapat dijalin antara pengusaha Indonesia dan perusahaan asing, termasuk dari Jepang. Masuknya investasi jangan sampai hanya menempatkan Indonesia selaku pasar, melainkan juga sebagai basis produksi untuk ekspor.

”Bagi pengusaha dalam negeri, joint venture (patungan) paling baik. Paling sedikit, distribusi dalam negeri harus kita kuasai,” kata Sofjan. Apindo siap memfasilitasi perusahaan Jepang yang ingin mencari mitra bisnis di Indonesia. (CAS/LAS/PPG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com