Tak hanya permasalahan seputar surat utang, Portugal pun dibayangi tingginya tingkat pengangguran. Bahkan, sebagai salah satu negara maju dunia, Lisbon menduduki posisi terburuk ketiga di bloknya. Tercatat bahwa tingkat pengangguran Portugal mencapai 17,5 persen (posisi per April 2013). Sementara posisi pertama ditempati oleh Yunani (26,4 persen) dan diikuti oleh Spanyol (26,3 persen) di posisi kedua.
Memang Portugal dikenal sebagai negara yang mempunyai ekonomi yang makmur, begitu pula halnya dengan politik dan sosialnya. Akan tetapi, hukum perburuhan di negara pelopor eksplorasi pantai itu dinilai tidak fleksibel. Pemerintah Portugal pun ditengarai kurang memiliki perhatian dalam meningkatkan daya saing industri. Padahal sudah bisa dipastikan bagaimana situasi perdagangan internasional akhir-akhir ini, yang semakin mengutamakan teknologi tinggi bersamaan dengan efisiensi dalam rangka memenangkan persaingan.
Jadi, jika dilihat dari sisi Portugal saja, sudah dapat diperkirakan bagaimana kompleksnya kemelut masalah yang menghantui Zona Euro sampai dengan beberapa periode ke depan. Bayangkan apabila persoalan berasal dari beberapa anggota EZ.
Memang bantuan berupa dana besar yang mencapai puluhan milyar euro telah digelontorkan oleh lembaga internasional demi upaya penyelamatan Portugal. Begitu pula halnya dengan negara-negara anggota Eurozone bermasalah lainnya. Meski, pesimisme kontan menyerbu kawasan Benua Biru manakala buruknya situasi Portugal kembali mencemaskan pelaku pasar regional maupun internasional.
Rencana pemangkasan belanja yang lebih dalam pun akan dijalankan Portugal pada tahun ini di tengah berlangsungnya penolakan kenaikan pajak sebagai akibat penolakan Mahkamah Konstitusi Lisbon atas rencana pembayaran gaji bulanan pegawai negeri dan pensiunan. Padahal kedua poin penting itu merupakan persyaratan penggelontoran bail-out funds sebesar 78 miliar euro dari Uni Eropa dan IMF.
Seruan agar negara pimpinan PM Pedro itu segera membenahi permasalahan negaranya juga langsung berdatangan dari anggota-anggota Zona Euro lainnya seiring mengemukanya kemelut Portugal. Bahkan, indikasi diperlukannya bantuan lanjutan buat negara yang merupakan anggota Uni Eropa dan bergabung pada tahun 1986 itu potensi turut memburamkan langkah euro ke depan.
Sementara itu, sinyalemen diperlukannya bantuan kedua untuk Portugal itu pun memicu ekstra kekhawatiran bagi Benua Eropa. Lebih jauh lagi, kecemasan yang melingkupi negara berbahasa Portugis itu pun ditengarai akan memperkeruh situasi negara tetangga terdekatnya, Spanyol. Terutama karena keeratan hubungan mitra dagang antara keduanya. Walau, sempat ada optimisme di kalangan pemain pasar bahwa perekonomian Madrid telah menunjukkan sinyal perbaikan.
Bahkan, bertubi-tubinya persoalan yang menimpa negara-negara Zona Euro laksana mengkonfirmasi kompleksnya permasalahan yang membayangi kawasan Benua Biru dan pasar dunia secara keseluruhan. Apalagi hubungan perdagangan internasional yang terbuka telah menciptakan koneksi yang erat antara satu negara dengan negara lainnya. Hingga mau tak mau, imbas memburuknya situasi di Eropa sudah pasti akan membawa dampak negatif bagi perekonomian negara lain.
Sinyal pesimisme pun kembali mengental menghantui tahun 2013, yang nampaknya masih akan terselubung oleh problema krisis sovereign. Apalagi tekanan yang mendera euro diperkirakan belum akan mereda setelah persoalan Siprus dan Portugal menggoncang perkumpulan negara Zona Euro. Mengingat, masih banyak negara Eropa lainnya yang terindikasi bakal menjadi negara bermasalah berikutnya. Maka sangatlah wajar, apabila pelaku pasar cenderung mengantisipasinya dengan aksi hati-hati dan lebih memihak safe-haven assets.
Kendati begitu, bukan berarti bahwa tidak akan ada perbaikan ke depan. Karena sudah pasti otoritas penting negara-negara Eropa, termasuk Portugal tidak akan tinggal diam. Paling tidak, koordinasi dan pencarian solusi terbaik akan dilakukan lebih intensif. (Apressyanti Senthaury, SE., MBA. – Analis Bank BNI)
*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.