Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Ban Tak Khawatir Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 14/05/2013, 19:38 WIB
Haris Firdaus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan produsen ban tidak terlalu mengkhawatirkan rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini.

Mereka juga belum memutuskan apakah akan menaikkan harga ban atau tidak bila harga BBM dinaikkan.

Asisten Sales and Marketing Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Frankie Paduli, mengatakan, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM.

"Pemerintah memang mempunyai rencana menaikkan BBM, tapi kami tidak terlalu mengkhawatirkannya," katanya saat ditemui di area uji coba Bridgestone Indonesia di Karawang, Jawa Barat, Selasa (14/5/2013).

Frankie memaparkan, kenaikan harga BBM tidak otomatis akan membuat harga ban naik. Pasalnya, sebelum menaikkan harga ban, produsen perlu menganalisis situasi pasar terlebih dulu.

"Saat ini saya belum bisa mengatakan apakah kami akan menaikkan harga atau tidak bila harga BBM naik. Hal itu masih tergantung kondisi pasar juga," papar dia.

Ia menambahkan, alih-alih membebani, kenaikan harga BBM justru bisa membuka peluang baru bagi produsen ban.

Pasalnya, penjualan ban ramah lingkungan justru berpeluang naik. Bridgestone memang baru saja meluncurkan ban ramah lingkungan dengan merek Ecopia EP150.

Ban itu diklaim bisa menghemat pemakaian BBM hingga 3 persen lebih sedikit dibandingkan ban produksi Bridgestone lainnya.

Karena lebih hemat pemakaian BBM, Ecopia EP150 juga menyumbang emisi karbondioksida lebih rendah sehingga ban ini diklaim sebagai ban ramah lingkungan.

"Kami optimis Ecopia EP150 bisa meraih lebih banyak pembeli karena ban ini lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar," ujar Frankie.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com