JAKARTA, KOMPAS.com — Laba bersih PT Bank Mega Tbk sepanjang triwulan I-2013 anjlok 60,67 persen menjadi Rp 195,68 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 497,55 miliar.
Dari laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan hari Rabu (15/5/2013), pendapatan bunga bersih perusahaan tercatat juga mengalami penurunan 16,91 persen dari setahun sebelumnya, yaitu Rp 573,87 miliar dari Rp 690,74 miliar. Hal itu juga secara tidak langsung terkait dengan penyaluran kredit perusahaan yang melemah pada akhir Maret 2013 sebesar 6,7 persen dari Rp 26,98 triliun pada Maret 2012 menjadi Rp 25,17 triliun.
Dari sisi aset, Bank Mega juga mencatatkan penurunan, yaitu sebesar 21,95 persen dari Rp 66,16 triliun menjadi Rp 51,64 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga yang berhasil dikumpulkan perusahaan mencapai Rp 40,61 triliun atau turun 20,52 persen dari Rp 51,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kualitas penyaluran kredit bank milik Chairul Tanjung ini juga menunjukkan penurunan. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross menjadi 2,67 persen dari 1,22 persen pada akhir Maret 2012.
Kondisi ini tentunya berbeda dengan rata-rata industri perbankan nasional, yang hingga akhir triwulan I-2013 masih mencatatkan pertumbuhan kredit di level 22 persen.
Di luar itu, Bank Mega belakangan ini juga dihadapkan pada tuntutan hukum terkait dengan pencairan dana deposito milik Elnusa senilai Rp 111 miliar beserta bunganya sebesar 6 persen per tahun. Dalam kasus tersebut, Elnusa memenangi kasus ini, menyusul keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang memerintahkan agar Bank Mega bertanggung jawab atas kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.