Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Eropa Berada di Titik Nadir

Kompas.com - 15/05/2013, 16:48 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Perekonomian negara-negara zona Eropa benar-benar terpuruk setelah pada tiga bulan pertama tahun ini mencatat penurunan produk domestik bruto sebesar 0,2 persen.

Di Perancis, kuartal pertama tahun ini diwarnai catatan merah setelah perekonomian negara ini juga mengerut 0,2 persen. Penurunan tersebut juga sama dengan yang dicatat pada triwulan terakhir 2012. Ditambah lagi, kondisi tersebut diperparah dengan melonjaknya pengangguran yang menyentuh level tertinggi dalam 16 tahun terakhir ini.

Saat ini, Presiden Perancis Francois Hollande berupaya mengatasi perekonomian di negaranya. Sementara itu, Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici menyatakan, pihaknya berupaya untuk tetap melakukan ekspansi fiskal dengan target 0,1 persen. Melalui upaya itu, Pemerintah Perancis menargetkan bisa menekan angka pengangguran pada tahun ini.

Moscovici menyatakan bahwa resesi yang terjadi tidaklah mengejutkan lantaran hal ini juga dialami negara-negara lain di Eropa. Sementara itu, seorang pejabat pemerintahan Perancis mengungkapkan bahwa pemerintah akan kembali menempuh kebijakan ekonomi moderat pada triwulan II-2013.

Sementara itu, perekonomian Italia turun 0,5 persen pada triwulan I-2013 atau lebih besar dari yang diperkirakan. Berdasarkan data National Statistics Institute Italia diketahui perekonomian negara ini terus turun dari setahun lalu sebesar 2,3 persen.

Kondisi yang jauh lebih parah ditunjukkan oleh Yunani, dengan penurunan PDB hingga 5,3 persen dalam setahun terakhir ini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com