Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Resesi Berkepanjangan

Kompas.com - 16/05/2013, 02:44 WIB

PARIS, Rabu - Resesi yang terjadi di zona euro sudah berlangsung selama enam kuartal. Resesi ini lebih panjang dari resesi yang menerpa kawasan itu pada krisis finansial 2008-2009. Badan statistik Eropa, Eurostat, menyebutkan, dari 17 negara yang menggunakan mata uang tunggal bersama, sembilan di antaranya mengalami resesi.

Secara umum, zona euro terkontraksi 0,2 persen pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya. Resesi didefinisikan sebagai pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal beruntun.

Walaupun kontraksi itu lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi kuartal sebelumnya yang sebesar 0,6 persen, data tersebut merupakan pertanda kawasan itu masih harus bekerja keras mengatasi krisis. Kebijakan pemangkasan anggaran yang dimaksudkan untuk melawan krisis serta upaya meningkatkan pajak membuat perekonomian semakin sulit dan menimbulkan keresahan sosial.

Belakangan, wacana mengubah kebijakan yang mendahulukan pertumbuhan ketimbang penurunan defisit anggaran mengemuka semakin kencang.

Meski resesi ini tidak sedalam resesi 2008-2009, itu merupakan resesi terpanjang dalam sejarah euro.

”Zona euro menghadapi dua tekanan dari perlunya melakukan restrukturisasi perekonomian domestik dan memperbaiki pertumbuhan perdagangan,” ujar Marie Diron, ekonom senior pada Ernst & Young.

Diperkirakan tahun ini zona euro akan terkontraksi sebesar 0,9 persen. Sementara Amerika Serikat (AS) diperkirakan bertumbuh sebesar 2,5 persen.

Resesi yang panjang di zona euro ini juga merupakan kabar buruk bagi 27 negara anggota Uni Eropa, termasuk negara yang bukan merupakan pengguna euro, seperti Inggris dan Polandia.

Dengan penduduk lebih dari 500 juta orang, Uni Eropa merupakan pasar ekspor terbesar dunia. Jika kawasan ini tetap mengalami kesulitan, order ke perusahaan AS dan Asia akan berkurang.

Bulan lalu, produsen mobil AS, Ford, membukukan kerugian sebesar 462 juta dollar AS di Eropa. Menurut Ford, prospek Eropa masih tidak menentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com