Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Siapkan Dua Opsi Akuisisi Bahana

Kompas.com - 17/05/2013, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk terus mematangkan rencana mengakuisisi Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dengan mengajukan dua opsi.

Opsi pertama adalah divestasi langsung. Dalam skema ini, BNI akan membeli langsung seluruh aset BPUI. Hal ini bisa direalisasikan jika pemegang saham melepaskan semua kepemilikan saham mereka. Namun, proses opsi ini panjang, karena harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kedua, adalah penyertaan saham. Dalam opsi ini penyertaan modal bukan dalam bentuk uang tunai. Opsi ini akan lebih singkat, karena tidak perlu mendapat persetujuan DPR. "Dua opsi ini sedang dibahas. BNI ingin, pasca akuisisi, kepemilikan saham pemerintah tetap 60%," ujar Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa, Gatot Trihargo Rabu (15/5).

Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo, mengatakan pihaknya masih terus mematangkan rencana akuisisi. Proses ini tidak bisa berjalan cepat lantaran harus berhadapan dengan aturan pemerintah. “Karena ini terkait birokrasi, prosesnya tidak bisa kita prediksi,” ujarnya. BNI berharap, proses ini  rampung akhir tahun nanti.

BNI sudah sudah menyatakan ketertarikannya mengakuisisi Bahana sejak tahun 2009. Namun, tak mendapat tanggapan serius, karena BPUI sedang dalam pengalihan kepemilikan saham dari Bank Indonesia (BI) pada Kementerian BUMN.

Lalu BNI mulai serius di tahun 2011. Bank ini  mengklaim, siap membeli BPUI dan membayar semua utangnya, asal transaksi pembelian menggunakan obligasi rekapitalisasi. BNI memiliki amunisi obligasi itu Rp 17 triliun.

Nah, pada 19 April lalu, Kementerian BUMN melayangkan surat, yang isinya meminta komitmen Bank BNI dengan menyerahkan detail proposal akuisisi. Kementerian beralasan, pembahasan harus segera dilakukan, karena akuisisi ini akan memakan waktu panjang. (Dessy Rosalina/ Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com