Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dievakuasi Lagi Empat Jenazah

Kompas.com - 20/05/2013, 03:03 WIB

Timika, Kompas - Kerja keras tim penyelamat PT Freeport Indonesia kembali membuahkan hasil. Dalam dua hari, Sabtu dan Minggu, mereka berhasil mengevakuasi empat jenazah korban runtuhnya batuan di ruang pelatihan area tambang Big Gossan.

”Pada Sabtu malam, sekitar pukul 23.00, tim penyelamat berhasil mengevakuasi jenazah Joni Tulak dan pada Minggu sekitar pukul 17.00, tim penyelamat berhasil mengevakuasi jenazah Aris Tikupasang dan Viktor Sanger dari lokasi reruntuhan. Pada pukul 18.45, tim evakuasi kembali menemukan jenazah Hengki Hendambo,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar I Gde S Jaya, Minggu (19/5), di Timika.

Jenazah Aris Tikupasang, Viktor Sanger, dan Hengki Hendambo kemudian disemayamkan di gedung olahraga, Tembagapura. Sementara jenasah Joni Tulak telah dikirim ke rumah keluarga di Timika. Yan Tandeliling, keluarga Joni Tulak, mengatakan, Joni sebenarnya hendak cuti, 28 Mei, untuk menikah. Jenazah Joni akan diterbangkan ke Buakayu, Tana Toraja.

Hingga hari keenam, jenazah yang telah ditemukan sebanyak 9 jenazah, 10 orang ditemukan selamat, dan 19 orang masih terjebak dalam reruntuhan. Kondisi mereka belum diketahui. Tim penyelamat yang berjumlah 200 orang terus bekerja siang dan malam.

Dengan dukungan alat pendeteksi getaran dan penyangga, mereka terus mencoba menuju lokasi reruntuhan. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto, Sabtu malam, mengatakan, tim penyelamat telah melihat enam korban tewas lainnya. Mereka terus berupaya keras mengevakuasi jenazah itu, sambil terus memastikan keamanan tim penyelamat karena bebatuan masih berpotensi runtuh.

Tim DPR

Minggu pagi, tim DPR dipimpin Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengunjungi Tembagapura dan menyaksikan proses evakuasi. ”Kami minta tetap dilakukan pencarian korban, apa pun dan bagaimanapun keadaannya, sampai menit-menit terakhir,” kata Priyo.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus di area Big Gossan itu. Ia mengapresiasi kesigapan PT Freeport Indonesia yang terus berusaha keras mengevakuasi korban. Namun, peristiwa itu juga menjadi ujian bagi PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Indonesia karena sistem tambang bawah tanah jarang ada.

Investigasi yang dilakukan akan mencari tahu apakah dalam kasus itu terdapat unsur kelalaian, kesengajaan, atau murni musibah. ”Misalnya, mestinya inspeksi rutin dilakukan, tetapi ternyata tidak. Itu mengandung unsur pidana,” kata Tito.

Di Jakarta, juru bicara PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, Minggu malam, menjelaskan, CEO dan Presiden McMoRan Copper and Gold Inc (perusahaan induk Freeport) Richard Adkerson telah terbang ke Timika bersama Rozik B Soetjipto. Mereka mengunjungi pekerja yang terluka dan keluarga dari pekerja yang masih tertimbun serta meninjau lokasi kejadian. (JOS/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com