Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Pelemahan Rupiah Diperkirakan Bertambah

Kompas.com - 20/05/2013, 03:06 WIB

Jakarta, Kompas - Tekanan pelemahan terhadap nilai tukar rupiah khususnya terhadap mata uang dollar AS diperkirakan akan berlanjut pada triwulan kedua, bahkan hingga akhir tahun ini. Neraca pembayaran yang defisit menjadi penekan di sisi domestik, ditambah dengan tekanan eksternal, khususnya pelemahan mata uang yen dan membaiknya perekonomian di Amerika Serikat.

Merujuk pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada pekan ketiga bulan Mei 2013, rupiah melemah 23 poin atau 0,24 persen ke tingkat Rp 9.763 per dollar AS pada Jumat (17/3) dari Rp 9.740 per dollar AS pada Senin (13/5).

Hingga pekan lalu sepanjang Mei ini, rupiah telah melemah 33 poin atau 0,34 persen. Jika dilihat dari awal tahun ini atau secara tahun kalender, rupiah telah melemah 78 poin atau 0,80 persen. Pada tanggal 2 Januari 2013, berdasar kurs tengah BI, rupiah berada di tingkat Rp 9.685 per dollar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menyatakan, neraca pembayaran yang defisit 6,6 miliar dollar AS pada triwulan pertama 2013 masih menjadi penekan utama. Hal itu ditambah dengan defisit neraca modal sehingga menimbulkan kekhawatiran atas likuiditas dollar AS di pasar valuta asing kita.

Bank Mandiri memperkirakan, pada semester pertama tahun ini tekanannya besar hingga rupiah bisa di rentang Rp 9.700-9.800 per dollar AS. ”Namun di semester kedua 2013 rupiah bisa stabil di Rp 9.700-9.800 per dollar AS. Hal tersebut seiring dengan membaiknya ekspor kita dan tren penurunan impor yang disebabkan pelambatan investasi,” kata Destry.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menyatakan, memasuki pekan keempat Mei ini, tekanan terhadap rupiah bertambah karena efek sentimen pelemahan mata uang yen. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com