BI Buat Referensi Nilai Tukar Rupiah-Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan membuat referensi harga spot nilai tukar dollar AS dengan rupiah. Hal ini untuk mendukung pendalaman pasar valas domestik yang akurat dan mencerminkan harga pasar terkini.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah mengatakan sebelumnya informasi harga kurs dollar AS dengan rupiah tersedia hanya berdasarkan kuotasi bank, yang merupakan minat beli atau minat jual yang ditawarkan oleh bank, yang belum tentu terealisir dalam transaksi.

"Karena tidak didasarkan pada transaksi aktual, kuotasi harga dapat memberikan informasi harga yang kurang akurat, bahkan bisa menimbulkan asimetri informasi, yang pada gilirannya menyebabkan pembentukan harga tidak efisien di pasar," kata Difi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (20/5/2013).

Sehubungan dengan itu, sebut Difi, diperlukan keberadaan referensi harga spot kurs dollar AS dengan rupiah yang kredibel guna mendukung upaya pembentukan harga yang efisien di pasar.

BI lantas membuat kurs referensi atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

JISDOR merupakan harga spot kurs dollar AS dengan rupiah yang disusun berdasar transaksi valuta asing antar bank, yang datanya diperoleh secara real time melalui Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di Bank Indonesia. JISDOR dibentuk berdasarkan rata-rata tertimbang dari volume seluruh transaksi kurs dollar AS dengan rupiah antar bank dalam rentang waktu pukul 08.00 - 09.45 WIB.

JISDOR diumumkan tepat pukul 10.00 WIB pada website Bank Indonesia. "Data tersebut akan tersedia setiap hari kerja, dalam hal ini tidak termasuk Sabtu, Minggu, hari libur nasional, atau hari lain yang ditetapkan sebagai hari libur," tambahnya.

Difi mengungkapkan, kurs referensi tidak bersifat mandatory. Kurs referensi diharapkan dapat memberikan informasi yang kredibel sebagai acuan bagi pelaku pasar keuangan dalam melakukan transaksi.

Di samping itu, kurs referensi menjadi alat monitoring dan asesmen Bank Indonesia dalam membentuk pasar valas agar berkembang secara sehat dan mempunyai daya tahan lebih tinggi terhadap gejolak pasar.