Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih 11 Pekerja Korban Terowongan Runtuh Freeport Belum Terevakuasi

Kompas.com - 21/05/2013, 03:11 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Sebanyak 5 orang pekerja tambang yang tertimbun reruntuhan atap terowongan Big Gossan berhasil dievakuasi tim Emergency Response Group (ERG) PT Freeport Indonesia (PTFI) sepanjang Senin (20/5/2013). Masih 11 pekerja yang belum ditemukan.

Wahyu Sunyoto, Vice Presiden (VP) Geo Services PT FI, kepada wartawan media cetak dan elektronik di Guess House, Distrik Tembagapura, Senin (20/5/2013) siang, mengatakan, upaya evakuasi dilakukan tim penyelamat beranggotakan 200 pekerja profesional, yang bekerja siang dan malam tanpa henti. Dia mengatakan, hambatan berupa masih terus berjatuhannya bebatuan di lokasi terowongan yang runtuh sudah dapat diatasi dengan pembuatan pilar-pilar penyangga.

Sebelum pemasangan pilar, kata Wahyu, tim penyelamat terlebih dahulu memasang paku panjang atau dalam istilah pertambangan disebut spiling. Selain itu, akses dari sisi barat dan timur sudah terbuka setelah diruntuhkannya bangunan di samping ruang kelas 11 QMS Underground yang tertimbun. Kedua upaya itu memudahkan alat berat mencapai lokasi terowongan yang runtuh untuk dipakai dalam evakuasi.

Menurut Wahyu, alat berat hanya digunakan untuk memindahkan bebatuan beesar. Bila ada indikasi ada korban di bawah reruntuhan, tim penyelamat akan kembali menggunakan peralatan manual sebagaimana prosedur standar operasi (SOP). "Saat saya tinggalkan tadi jarak antara pilar penyangga timur dan barat tersisa 4,9 meter," ujar dia.

Wahyu mengatakan, tim penyelamat sudah mendeteksi sejumlah korban di bawah reruntuhan. "Kami berharap dengan gerak maju 1 meter per hari dari masing-masing sisi dalam 2 atau 3 hari ke depan semua pekerja yang tertimbun bisa dievakuasi," jelas Wahyu.

Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold, Richard C Adkerson, yang sudah tiba di Timika, Kabupaten Mimika, pada Sabtu (18/5/2013), langsung mengunjungi lokasi insiden di tambang bawah tanah Big Gossan serta bertemu dengan para tim penyelamat. Selain itu, Richard juga sudah bertemu dengan para pekerja yang masih dirawat di Rumah Sakit International SOS Tembagapura. Dia menemui pula keluarga dari korban yang belum ditemukan yang sudah berkumpul di Tembagapura.

"Saya betul-betul merasa sedih dan terpukul dengan adanya musibah ini," kata Adkerson. Dia mengatakan, perusahaan tetap fokus melanjutkan upaya membuka jalan dan mencapai posisi para pekerja yang tertimbun agar dapat dievakuasi. "Keluarga besar Freeport di seluruh dunia turut berduka bersama Freeport Indonesia atas hilangnya saudara-saudara kami," tegas Adkerson.

Insiden runtuhnya atap terowongan tambang bawah tanah Big Gossan Mil 74 Distrik Tembagapura, Selasa (14/5/2013), menimpa ruang kelas 11 QMS Underground, memerangkap 38 orang di ruangan tersebut. Hingga Senin (20/5/2013), 27 pekerja sudah dievakuasi, dengan 10 orang selamat dan 17 orang meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com