Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenazah Kembali Diangkat dari Reruntuhan Terowongan Freeport

Kompas.com - 21/05/2013, 12:10 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Tim Emergency Response Group PT Freeport Indonesia (PTFI), Selasa (21/5/2013), kembali mengangkat 4 jenazah pekerja yang menjadi korban runtuhnya terowongan tambang bawah tanah perusahaan itu. Terowongan tambang bawah tanah Big Gossan di Mil 74 Distrik Tembagapura, Timika, Papua, runtuh pada Selasa (14/5/2013), menimpa kelas 11 QMS Underground, dengan 38 orang terperangkap di dalamnya.

Empat korban yang bisa diangkat pada Selasa pagi tadi adalah Suleman, Amir Tika, Gito Sikku, dan Lewi Mofu. Dari 38 pekerja yang terjebak dalam reruntuhan atap terowongan Big Gossan, 31 pekerja sudah dievakuasi. Dari jumlah itu, hanya 10 orang yang ditemukan selamat, sementara 21 lainnya meninggal, dan 7 korban lain masih terus dicari.

"Tim penyelamat gabungan yang beranggota 200 orang, yang bekerja 24 jam dalam 3 shift, masih akan terus mencari pekerja yang terjebak," kata Vice President Corporate Communications PTFI Daisy Primayanti, Selasa (21/5/2013) siang. Diharapkan, tambah dia, semua korban dapat segera dievakuasi. 

Jenazah mulai dipulangkan

Jenazah para korban yang lebih dahulu ditemukan juga sudah mulai dipulangkan ke keluarga. Selasa (21/5/2013) sekitar pukul 10.15 WIT, 5 jenazah pekerja tambang telah diterbangkan bersama keluarga dari Bandara Mozes Kilangin, Timika. Kelima jenazah tersebut diterbangkan ke kediaman keluarga masing-masing menggunakan pesawat Airfast.

Mereka adalah:
1. Johni Michael Ugadje ke Jayapura, Papua
2. Petrus Duli Pada ke Kupang, Nusa Tenggara Timur
3. Sulaeman ke Makassar, Sulawesi Selatan
4. Amir Tika ke Makassar, Sulawesi Selatan
5. Muntadhim Ahmad ke Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, pemulangan jenazah para korban akan terus dilakukan secara berurutan. Direncanakan, para korban yang pulang ke Manado, Sulawesi Utara, akan diterbangkan pada petang nanti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com