Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat Angkat 7 Jenazah Lagi dari Reruntuhan Terowongan Freeport

Kompas.com - 22/05/2013, 03:11 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Upaya keras 200 anggota tim penyelamat dari Emergency Response Group (ERG) bersama Tim Underground PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali berhasil mengangkat tujuh orang pekerja yang tertimbun reruntuhan atap terowongan, Selasa (21/5/2013) sore. Informasi yang dihimpun Kompas.com di Timika, sebanyak tujuh orang pekerja yang dievakuasi sejak Selasa pagi hingga sore dalam kondisi meninggal dunia dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Internasional SOS Tembagapura untuk diidentifikasi.

Belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan, apakah pencarian masih terus berlangsung. Identitas ketujuh pekerja ini pun belum dipublikasikan. Vice President Geo Services PTFI Wahyu Sunyoto mengatakan, informasi tentang situasi terakhir menjelang atap terowongan tambang bawah tanah runtuh terus dikumpulkan.

Salah satu informasi itu, sebut Wahyu, adalah terdengarnya suara tikus berlarian di plafon ruangan dan beberapa saat kemudian tiba-tiba ruang kelas tertimbun reruntuhan batu yang diperkirakan bobotnya tak kurang dari 500 ton. Atap terowongan tambang bawah tanah Big Gossan runtuh menimpa ruang kelas 11 QMS Underdground pada Selasa (14/5/2013).

Saat kejadian di Mil 74 Distrik Tembagapura, Timika, Papua, tersebut berlangsung, ada 40 orang di dalam ruang kelas. Mereka adalah instruktur dan peserta pelatihan penyegaran tahunan tentang keselamatan.

Dari 40 orang tersebut, dua orang bisa meloloskan diri, yaitu Kristian Sitepu dan Tito. Kristian adalah instruktur pelatihan, sedangkan Tito adalah peserta pelatihan yang duduk dekat dengan pintu keluar. Sementara 38 orang yang lain tertimbun.

Dengan ditemukannya tujuh jenazah ini, bila hanya merujuk data peserta pelatihan, maka semua korban sudah terevakuasi. Dari 38 orang yang tertimbun reruntuhan, hanya 10 orang yang ditemukan dalam kondisi selamat, dengan lima orang mengalami luka berat dan lima yang lain luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com