Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harap 2 RS Mundur Bisa "Come Back"

Kompas.com - 22/05/2013, 16:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengharapkan dua rumah sakit (RS) yang mundur dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dapat bergabung kembali. Dua RS yang mundur itu ialah RS Thamrin dan RS Admira.

"Nanti, semoga yang dua RS itu juga sadar bahwa RS dan dokter itu harus ada sisi sosial kemanusiaannya," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Menurutnya, saat perang, musuh yang sakit pun wajib disembuhkan. Terlebih lagi, prajurit perang itu merupakan masyarakat bangsa sendiri. Nilai sosial kemanusiaan itulah yang ingin diangkat oleh mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

"Di perang saja harus disembuhkan musuhnya. Jadi, kalau ada masalah, silakan datang dan kita selesaikan baik-baik, tidak langsung mundar-mundur saja," kata Jokowi.

Yang terpenting, menurut dia, adalah KJS itu dibutuhkan oleh masyarakat. Ia pun masih mempertimbangkan apakah ingin menaikkan besaran premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) atau tidak. Jokowi mengatakan masih harus melakukan evaluasi bersama pihak terkait lainnya.

"Jadi, kita tidak bisa menentukan biaya itu sendiri sekarang sehingga kita ingin selalu bersama-sama dengan Kemenkes untuk menyelesaikan masalah yang ada di Jakarta," kata alumnus Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tersebut.

Untuk diketahui, sebanyak 14 rumah sakit yang sebelumnya menyatakan mundur dari program KJS akhirnya bergabung kembali sehingga hanya dua rumah sakit yang secara resmi telah mundur dari pelaksanaan program KJS.

Terkait hal tersebut, Dinkes DKI akan memanggil kembali 14 rumah sakit tersebut untuk memberikan sosialisasi mengenai penggunaan sistem Indonesian Case Base Groups (INA CBG's). Pasalnya, mundurnya beberapa rumah sakit tersebut secara lisan ialah karena mereka tidak mengetahui sistem INA CBG's, seperti deskripsi unit cost dan clinical path way atau kajian detail tahap-tahap pelayanan kesehatan.

Kajian tersebut dilakukan untuk mengendalikan variasi pelayanan kesehatan yang dianggap kurang perlu dan dapat membebani pasien. Empat belas rumah sakit tersebut ialah Rumah Sakit Bunda Suci, RS Mulya Sari, RS Satya Negara, RS Firdaus, RS Islam Suka Pura, RS Husada, RS Sumber Waras, RS Suka Mulia, RS Port Medical, RS Puri Mandiri Kedoya, RS Tria Dipa, RS JMC, RS Mediros, dan RS Restu Mulya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com